IHSG BEI lanjutkan pelemahan, 14,64 poin hari ini
16 September 2015 17:21 WIB
Seorang karyawan melintasi monitor pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (ANTARA FOTO/Fanny Kusumawardhani)
Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu ditutup melanjutkan pelemahan, dengan turun 14,64 poin melawan arah pergerakan bursa saham di kawasan Asia.
IHSG BEI ditutup melemah 14,64 poin atau 0,34 persen menjadi 4.332,51. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 3,68 poin (0,50 persen) menjadi 728,93.
"IHSG BEI bergerak melemah setelah sempat berada di area positif pada awal perdagangan pagi tadi, pelemahan indeks BEI itu salah satunya didorong dari nilai tukar rupiah yang kembali tertekan," ujar Analis First Asia Capital David Sutyanto.
Menurut dia, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS itu ditanggapi negatif pelaku pasar saham karena akan mempengaruhi kinerja perusahaan tercatat di BEI kedepannya.
Di sisi lain, lanjut dia, kebijakan the Fed untuk menaikan suku bunganya juga belum pasti, situasi itu menambah kekhawatiran investor di negara-negara berkembang. Di tengah sentimen yang bervariasi, pelaku pasar akan cenderung mengamankan asetnya dengan keluar dari pasar.
Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menambahkan bahwa Bank Indonesia yang kembali merevisi prediksi pertumbuhan ekonomi pada 2016 mendatang dari sebelumnya di kisaran 5,3-5,7 persen menjadi 5,2-5,6 persen memberi sentimen negatif pasar saham domestik.
"Di tengah kekhawatiran pasar menjelang rapat keputusan jadi atau tidaknya kenaikan suku bunga AS, Bank Indonesia menambah kekhawatiran dengan penurunan prediksi ekonomi domestik," katanya.
Tercatat frekuensi transaksi mencapai 211.180 kali dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 3,73 miliar lembar saham senilai Rp2,94 triliun. Sebanyak 131 saham bergerak naik, 145 saham bergerak turun, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan sebanyak 92 saham.
Di bursa regional, indeks Hang Seng menguat 511,43 poin (2,38 persen) ke level 21.966,66, indeks Nikkei naik 145,12 poin (0,81 persen) ke level 18.171,60, dan indeks Straits Times menguat 26,80 poin (0,94 persen) ke posisi 2.868,74.
IHSG BEI ditutup melemah 14,64 poin atau 0,34 persen menjadi 4.332,51. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 3,68 poin (0,50 persen) menjadi 728,93.
"IHSG BEI bergerak melemah setelah sempat berada di area positif pada awal perdagangan pagi tadi, pelemahan indeks BEI itu salah satunya didorong dari nilai tukar rupiah yang kembali tertekan," ujar Analis First Asia Capital David Sutyanto.
Menurut dia, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS itu ditanggapi negatif pelaku pasar saham karena akan mempengaruhi kinerja perusahaan tercatat di BEI kedepannya.
Di sisi lain, lanjut dia, kebijakan the Fed untuk menaikan suku bunganya juga belum pasti, situasi itu menambah kekhawatiran investor di negara-negara berkembang. Di tengah sentimen yang bervariasi, pelaku pasar akan cenderung mengamankan asetnya dengan keluar dari pasar.
Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menambahkan bahwa Bank Indonesia yang kembali merevisi prediksi pertumbuhan ekonomi pada 2016 mendatang dari sebelumnya di kisaran 5,3-5,7 persen menjadi 5,2-5,6 persen memberi sentimen negatif pasar saham domestik.
"Di tengah kekhawatiran pasar menjelang rapat keputusan jadi atau tidaknya kenaikan suku bunga AS, Bank Indonesia menambah kekhawatiran dengan penurunan prediksi ekonomi domestik," katanya.
Tercatat frekuensi transaksi mencapai 211.180 kali dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 3,73 miliar lembar saham senilai Rp2,94 triliun. Sebanyak 131 saham bergerak naik, 145 saham bergerak turun, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan sebanyak 92 saham.
Di bursa regional, indeks Hang Seng menguat 511,43 poin (2,38 persen) ke level 21.966,66, indeks Nikkei naik 145,12 poin (0,81 persen) ke level 18.171,60, dan indeks Straits Times menguat 26,80 poin (0,94 persen) ke posisi 2.868,74.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015
Tags: