Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia menilai pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang berfluktuasi menyusul keluarnya aliran dana investor asing dapat dijadikan momentum bagi investor domestik mengakumulasikan saham yang sudah di bawah nilai wajarnya.

"Ketika IHSG sedang dalam posisi melemah dan aliran dana investor asing sedang keluar dari pasar modal Indonesia, seharusnya momentum ini dapat dimanfaatkan oleh investor domestik untuk mulai mengakumulasi saham-saham," ujar Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan di Jakarta, Selasa.

Dalam data BEI tercatat, dari awal tahun hingga 15 September 2015 ini investor saham asing telah membukukan jual bersih atau "foreign net sell" sebesar Rp9,065 triliun.

Sejak awal Juni 2015, lanjut dia, IHSG telah bergerak berfluktuasi dengan tren melemah. Namun, hal itu membuat BEI gencar untuk meningkatkan jumlah investor domestik demi meningkatkan daya tahan pasar modal Indonesia terhadap situasi global.

"Bagi BEI, volatilitas IHSG saat ini tidak mengganggu program-program peningkatan jumlah investor domestik. Justru kami semakin gencar dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung agar masyarakat menyadari betapa pentingnya peran pasar modal sebagai sebuah tempat berinvestasi termudah dan terbaik, khususnya untuk jangka panjang," paparnya.

Ia mengharapkan bahwa dalam waktu yang tidak terlalu lama jumlah investor domestik dapat bertambah dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

"Jumlah investor saham saat ini masih sekitar 400.000 investor. Itupun yang aktif bertransaksi di pasar modal setiap tahunnya baru mencapai 135.000 investor. Sedangkan sisanya sekitar 265.000 investor yang telah memiliki single investor identification (SID) masih belum aktif dalam bertransaksi di pasar modal," katanya.

Nicky Hogan mengemukakan salah satu langkah unutk mendorong investor aktif melakukan transaksi yakni dengan menerbitkan aturan yang mempermudah para investor untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.

"Beberapa aturan yang tengah kami kaji saat ini adalah terkait fraksi harga saham, serta aturan terkait transaksi margin dan daftar saham yang dapat ditransaksikan secara margin," katanya.

Terkait penambahan jumlah investor, lanjut dia, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi baik secara langsung ataupun dengan bekerja sama antara dengan perusahaan efek yang memiliki cabang di setiap daerah.

"Perusahaan sekuritas harus lebih aktif dalam menjemput bola dan mendatangi calon investor potensial di tiap-tiap daerah," katanya.

Selain itu, Nicky Hogan mengatakan, BEI juga telah bekerjasama dengan emiten untuk meningkatkan jumlah calon investor. Seperti yang telah dilakukan dengan PT Sri Rejeki Isman Tbk dengan membukakan rekening efek untuk 10 ribu pegawainya.

"Tidak hanya itu, BEI juga menyasar dunia pendidikan. BEI telah bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta untuk Pembukaan 4.500 rekening reksa dana syariah pada 7 September 2015 lalu," paparnya.