Menag: pastikan semua jamaah ikut Armina
15 September 2015 14:18 WIB
Jemaan Haji berjalan meninggalkan Arafah saat melaksanakan ibadah Haji diluar Kota Makkah, Jumat (3/10). (REUTERS/Muhammad Hamed)
Mekkah (ANTARA News) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta petugas memastikan pada puncak proses ibadah haji tidak ada jemaah yang tertinggal untuk melaksanakan wukuf di Arafah, berangkar ke Muzdalifah, dan mabit (bermalam) di Mina atau dikenal dengan Armina.
Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin kepada tim Media Center Haji (MCH) di Mekkah, Selasa, mengatakan petugas harus melakukan penyisiran atau sweeping untuk mastikan tidak ada jemaah yang tertinggal dalam melakukan proses puncak ibadah haji tersebut.
Menag mengingatkan bahwa dalam masa Armina, ada tiga sweeping yang harus dilakukan oleh petugas PPIH. Menag minta proses sweeping itu bisa dilakukan dengan baik untuk memastikan tidak ada jamaah haji yang tertinggal.
"Ada tiga sweeping (penyisiran) yang harus dilakukan secara masif dan betul-betul bersih," ujarnya
Pertama adalah penyisiran yang dilakukan pada tanggal 8 Dzulhijjah malam. Menag mengingatkan petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) harus benar-benar memastikan tidak ada jamaah haji Indonesia yang masih berada atau tertinggal di pemondokan di Mekkah.
"Kami memang sudah memiliki SOP (prosedur operasi standar) . Tapi saya ingin itu bisa menjadi perhatian semua petugas," ujarnya.
Penyisiran kedua dilakukan pada 9 Dzulhijjah malam. Pada saat itu, seluruh jamaah harus bergerak dari Arafah menuju Muzdalifah.
"Pada malam itu, saya minta petugas memastikan bahwa tidak ada satu pun jamaah kita yang masih di Arafah. Semua harus sudah menuju Mina melalui Muzdalifah," katanya.
"Penyisiran ketiga dilakukan tanggal 12 Dzulhijjah malam di Mina. Jangan sampai ada jamaah yang belum meninggalkan Mina," ujar Amirul Hajj itu.
Menag juga berpesan agar menjelang puncak haji, para petugas, khususnya di bidang bimbingan manasik dapat memaksimalkan waktu yang ada untuk melakukan bimbingan manasik kepada jemaah.
Untuk memudahkan itu, Menag meminta agar PPIH segera menyiapkan standar minimal materi atau pokok bahasan yang akan disampaikan kepada jemaah. Dengan demikian, lanjut Menag, ceramah para pembimbing menjadi lebih fokus.
Menurut dia, perlu dibuat pokok bahasan minimal materi manasik bimbingan haji.
"Atau ditambah hikmah dari wukuf sehingga internalisasi jamaah ketika ada di wukuf itu mempunyai makna tertentu," kata Menag.
Pemerintah Arab Saudi telah menetapkan Hari Raya Idul Adha jatuh pada Kamis (24/09). Dengan demikian puncak penyelenggaraan ibadah haji 1436H/2015M, yaitu wukuf di Arafah akan dilangsungkan sehari sebelumnya, yaitu Rabu (23/09).
Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin kepada tim Media Center Haji (MCH) di Mekkah, Selasa, mengatakan petugas harus melakukan penyisiran atau sweeping untuk mastikan tidak ada jemaah yang tertinggal dalam melakukan proses puncak ibadah haji tersebut.
Menag mengingatkan bahwa dalam masa Armina, ada tiga sweeping yang harus dilakukan oleh petugas PPIH. Menag minta proses sweeping itu bisa dilakukan dengan baik untuk memastikan tidak ada jamaah haji yang tertinggal.
"Ada tiga sweeping (penyisiran) yang harus dilakukan secara masif dan betul-betul bersih," ujarnya
Pertama adalah penyisiran yang dilakukan pada tanggal 8 Dzulhijjah malam. Menag mengingatkan petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) harus benar-benar memastikan tidak ada jamaah haji Indonesia yang masih berada atau tertinggal di pemondokan di Mekkah.
"Kami memang sudah memiliki SOP (prosedur operasi standar) . Tapi saya ingin itu bisa menjadi perhatian semua petugas," ujarnya.
Penyisiran kedua dilakukan pada 9 Dzulhijjah malam. Pada saat itu, seluruh jamaah harus bergerak dari Arafah menuju Muzdalifah.
"Pada malam itu, saya minta petugas memastikan bahwa tidak ada satu pun jamaah kita yang masih di Arafah. Semua harus sudah menuju Mina melalui Muzdalifah," katanya.
"Penyisiran ketiga dilakukan tanggal 12 Dzulhijjah malam di Mina. Jangan sampai ada jamaah yang belum meninggalkan Mina," ujar Amirul Hajj itu.
Menag juga berpesan agar menjelang puncak haji, para petugas, khususnya di bidang bimbingan manasik dapat memaksimalkan waktu yang ada untuk melakukan bimbingan manasik kepada jemaah.
Untuk memudahkan itu, Menag meminta agar PPIH segera menyiapkan standar minimal materi atau pokok bahasan yang akan disampaikan kepada jemaah. Dengan demikian, lanjut Menag, ceramah para pembimbing menjadi lebih fokus.
Menurut dia, perlu dibuat pokok bahasan minimal materi manasik bimbingan haji.
"Atau ditambah hikmah dari wukuf sehingga internalisasi jamaah ketika ada di wukuf itu mempunyai makna tertentu," kata Menag.
Pemerintah Arab Saudi telah menetapkan Hari Raya Idul Adha jatuh pada Kamis (24/09). Dengan demikian puncak penyelenggaraan ibadah haji 1436H/2015M, yaitu wukuf di Arafah akan dilangsungkan sehari sebelumnya, yaitu Rabu (23/09).
Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015
Tags: