Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana mengubah peruntukan wisma atlet di Kemayoran menjadi rumah susun (rusun) usai dilaksanakannya Asian Games 2018 mendatang.

Dia pun menyebutkan rencana perubahan peruntukan wisma atlet menjadi rusun itu telah mendapatkanersetujuan dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Hal tesebut tercantum didalam surat izin yang dikeluarkan oleh Sekretariat Negara (Setneg).

"Waktu kami mendapatkan tanah dari Setneg, Presiden sudah mencantumkan didalam surat itu bahwa peruntukan lahan tersebut bukan untuk komersial, tetapi sebagai rusun," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa.

Menurut dia, untuk saat ini, lahan tersebut akan difokuskan untuk pembangunan wisma atlet. Namun setelah selesai perhelatan Asian Games di Jakarta pada 2018 mendatang, wisma atlet akan diperuntukkan sebagai rusun warga kelas menengah.

"Untuk pembangunan rusun itu nantinya akan kita serahkan kepada PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Bangunannya pun nanti tidak akan kalah dengan apartemen kelas atas di Jakarta," ujar Basuki.

Dia menuturkan berdasarkan peraturan International Olympic Committee, tuan rumah Asian Games harus menyediakan tempat tinggal yang mampu menampung hingga sekitar 14.000 atlet.

"Artinya, konsepnya itu kan sama seperti rusun. Jadi, sebelum benar-benar digunakan sebagai rusun, terlebih dahulu lahan di Kemayoran itu akan dipakai untuk pembangunan wisma atlet," tutur Basuki.

Kedepannya, dia mengungkapkan rusun yang diperuntukkan bagi warga kelas menengah tersebut akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas, diantaranya furniture, pendingin ruangan serta aliran gas.

"Kalau sudah resmi dijadikan untuk rusun, nantinya warga kelas menengah bisa tinggal disitu, namun harus membayar tarif sekitar Rp100.000 hingga Rp150.000 per hari. Kira-kira begitu konsep rusunnya," ungkap Basuki.