Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pembukaan bursa Selasa pagi melemah 17,50 poin atau 0,40 persen menjadi 4.372,87.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 4,47 poin (0,60 persen) menjadi 738,89.
"Bursa saham Amerika Serikat yang mengalami koreksi berimbas ke bursa saham Asia. Saat ini, sebagian pelaku pasar cenderung mengambil posisi aman, menjaga asetnya seraya menanti sentimen yang akan datang dalam waktu dekat dari kebijakan the Fed terkait suku bunganya," kata Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo.
Sentimen dari dalam negeri, menurut dia, netral karena laporan kinerja ekspor-impor yang akan diumumkan Badan Pusat Statistik diproyeksikan menurun.
"Minimnya sentimen di pasar, akan membuat IHSG bergerak bervariasi pada kisaran sempit di level 4.360-4.398 poin Selasa ini," katanya.
Ia mengharapkan pemodal asing yang terlihat sudah mulai melakukan posisi beli di pasar reguler dapat menahan tekanan terhadap IHSG.
Analis Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Guntur Tri Haryanto mengatakan di tengah sentimen yang bervariasi pemodal diharapkan tidak terlalu panik mengingat ekonomi Indonesia dalam kondisi yang tidak terlalu mengkhawatirkan.
"Ekonomi Indonesia memiliki peluang pertumbuhan yang besar. Dilihat sejak 2004 hingga saat ini, rata-rata pertumbuhan ekonomi kita secara masih tinggi," katanya.
Bila pemodal optimistis terhadap ekonomi Indonesia dalam jangka panjang, ia menjelaskan, maka mereka akan secara bertahap mengoleksi saham-saham berfundamental baik yang diharapkan bisa memberikan kenaikan harga yang signifikan ketika ekonomi membaik.
Di tingkat regional, indeks Bursa Hang Seng menguat 31,71 poin (0,15 persen) ke level 21.593,61; indeks Nikkei naik 263,23 poin (1,47 persen) ke level 18.228,93; dan indeks Straits Times melemah 23,84 poin (0,88 persen) ke posisi 2.845,40.
IHSG BEI melemah 17,50 poin
15 September 2015 10:23 WIB
IHSG BEI turun 0,40 persen menjadi 4.372,87 pada pembukaan bursa Selasa pagi. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015
Tags: