Lusaka (ANTARA News) - Seorang pejabat senior pemerintah Zambia mengatakan jumlah warga negara Burundi yang mencari suaka di Zambia telah bertambah, demikian laporan Times of Zambia pada Senin (14/9).

Menteri Urusan Dalam Negeri Davies Mwila mengatakan jumlah pencari suaka telah bertambah jadi lebih dari 570 orang sejak kerusuhan yang meletus tahun ini, setelah keberhasilan upaya Presiden Peirres Nkurunziza untuk meraih masa jabatan ketiga.

"Kami sekarang memiliki 570 orang Burundi di negeri ini dan 300 di antara mereka telah ditampung di Permukiman Pengungsi Meheba di Provinsi Barat-laut. Namun, tak satu pun dari mereka telah diberikan status pengungsi sementara mereka diperiksa secara menyeluruh untuk memastikan bahwa mereka murni pencari suaka," kata Mwila sebagaimana dikutip harian Times of Zambia.

Menteri Zambia mengatakan warga negara Burundi telah terus memasuki negeri itu bahkan setelah pelantikan Presiden Nkurunziza pada Agustus, demikian laporan Xinhua, Selasa pagi. Kondisi tersebut menunjukkan arus pengungsi yang masuk lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah yang dicatat setelah kekisruhan meletus pada Mei.

Pemerintah, katanya, saat ini bekerjasama dengan Komisariat Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR), untuk mengetahui cara terbaik orang Burundi dapat ditampung saat Zambia melaksanakan kesepakatan internasional yang menjamin perlindungan pengungsi.

Namun, katanya, saat ini tidak ada rencana untuk mengekstradisi warga Burundi kembali ke negara mereka dan program penyaringan di luar pemukiman pengungsi masih berlangsung di Lusaka, ibu kota negara itu.

Ribuan orang Burundi telah menyelamatkan diri ke negara tetangga setelah kerusuhan yang meletus ketika Presiden Nkurunziza memutuskan untuk mencalonkan diri buat masa jabatan ketiga, yang dikatakan banyak orang bertentangan dengan undang-undang dasar negeri tersebut. Kerusuhan itu dinodai oleh upaya kudeta yang gagal oleh Jenderal Angkatan Darat Godefroid Niyombe, yang belakangan ditangkap.

(Uu.C003)