David Jacobs harapkan Kejurnas munculkan atlet potensial
14 September 2015 22:14 WIB
ilustrasi Petenis meja Indonesia David Jacobs mengembalikan bola ke arah lawannya pemain nomor satu China Yang Ge saat bertarung di semifinal tenis meja Paralimpic Games London di Gedung Excel , London, Sabtu (1/9) . David Jacobs mengakui keunggulan lawannya dengan skor 3-1. (ANTARA/Zeynita Gibbons)
Solo (ANTARA News) - Peraih medali perunggu Paralympic London 2012, David Jacobs berharap kejurnas NPC Indonesia yang baru pertama kali digelar mampu memunculkan atlet-atlet potensial yang kedepannya bisa menjadi tulang punggung Indonesia pada kejuaraan internasional.
"Saya senang kejurnas bisa digelar. Dengan seperti ini atlet difabel bisa mengikuti kompetisi. Makanya kami berharap bisa muncul atlet potensial disini," kata David Jacobs di sela menonton pertandingan kejurnas di Hotel DWangsa Solo, Jawa Tengah, Senin.
Menurut dia, dengan adanya kejurnas peluang atlet untuk menambah jam terbang cukup tinggi. Apalagi selama ini hanya mengandalkan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) saja yang pelaksanaannya empat tahun sekali tepatnya bersamaan dengan pelaksanaan PON.
Berdasarkan pantauan yang dilakukan, ada beberapa atlet yang dinilai mempunyai peluang untuk terus dibina di antaranya atlet dari DKI Jakarta dan Jawa Barat. Pihaknya menilai atlet muda dari dua provinsi itu berpeluang untuk terus berkembang.
"Saya lihat mereka masih muda. Secara teknis juga sudah bagus. Saat ini tinggal bagaimana atlet-atlet itu menjaga dan terus mengasah kemampuannya. Jangan sampai berhenti disini. Saya sarankan mereka turun dikejuaraan tenis dengan atlet normal," katanya menambahkan.
Atlet andalan Indonesia semua kejuaraan difabel internasional itu menjelaskan, selain kejurnas pihaknya berharap setiap daerah juga menggelar kompetisi. Hal ini dilakukan agar atlet yang selama ini belum muncul bisa menyalurkan bakat dan kemampuannya.
"Turun bersama atlet normal juga tidak apa-apa. Justru akan memacu kita untuk lebih baik. Seperti itu yang selama ini saya lakukan. Jadi saya tidak kesulitan untuk turun dikompetisi apapun," kata atlet yang turun di kelas TT 10 itu.
Sementara itu pada hari pertama pelaksanaan kejurnas NPC Indonesia 2015, cabang olahraga tenis meja mempertandingkan beberapa nomor seperti kelas TT 10 putra dan putri. Persaingan cukup ketat terjadi antara Sella Dwi Radayana melawan Hana Resti. Atlet asal DKI akhirnya mampu menang 3-0 atas Hana Resti yang memperkuat Papua.
Begitu juga dikelas TT 5 putra. Atlet asal Jawa Barat Agus Sutanto mampu menjadi yang terbaik setelah dipartai puncak mengalahkan atlet asal Jawa Timur yaitu Tatok Hadianto dengan skor 3-0.
Pada kejurnas NPC Indonesia 2015 ada lima cabang olahraga yang dipertandingkan yaitu atletik, renang, catur, tenis meja dan Angkat berat. Kelima cabang ini merupakan andalan Indonesia untuk meraih medali pada kejuaraan internasional.
"Saya senang kejurnas bisa digelar. Dengan seperti ini atlet difabel bisa mengikuti kompetisi. Makanya kami berharap bisa muncul atlet potensial disini," kata David Jacobs di sela menonton pertandingan kejurnas di Hotel DWangsa Solo, Jawa Tengah, Senin.
Menurut dia, dengan adanya kejurnas peluang atlet untuk menambah jam terbang cukup tinggi. Apalagi selama ini hanya mengandalkan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) saja yang pelaksanaannya empat tahun sekali tepatnya bersamaan dengan pelaksanaan PON.
Berdasarkan pantauan yang dilakukan, ada beberapa atlet yang dinilai mempunyai peluang untuk terus dibina di antaranya atlet dari DKI Jakarta dan Jawa Barat. Pihaknya menilai atlet muda dari dua provinsi itu berpeluang untuk terus berkembang.
"Saya lihat mereka masih muda. Secara teknis juga sudah bagus. Saat ini tinggal bagaimana atlet-atlet itu menjaga dan terus mengasah kemampuannya. Jangan sampai berhenti disini. Saya sarankan mereka turun dikejuaraan tenis dengan atlet normal," katanya menambahkan.
Atlet andalan Indonesia semua kejuaraan difabel internasional itu menjelaskan, selain kejurnas pihaknya berharap setiap daerah juga menggelar kompetisi. Hal ini dilakukan agar atlet yang selama ini belum muncul bisa menyalurkan bakat dan kemampuannya.
"Turun bersama atlet normal juga tidak apa-apa. Justru akan memacu kita untuk lebih baik. Seperti itu yang selama ini saya lakukan. Jadi saya tidak kesulitan untuk turun dikompetisi apapun," kata atlet yang turun di kelas TT 10 itu.
Sementara itu pada hari pertama pelaksanaan kejurnas NPC Indonesia 2015, cabang olahraga tenis meja mempertandingkan beberapa nomor seperti kelas TT 10 putra dan putri. Persaingan cukup ketat terjadi antara Sella Dwi Radayana melawan Hana Resti. Atlet asal DKI akhirnya mampu menang 3-0 atas Hana Resti yang memperkuat Papua.
Begitu juga dikelas TT 5 putra. Atlet asal Jawa Barat Agus Sutanto mampu menjadi yang terbaik setelah dipartai puncak mengalahkan atlet asal Jawa Timur yaitu Tatok Hadianto dengan skor 3-0.
Pada kejurnas NPC Indonesia 2015 ada lima cabang olahraga yang dipertandingkan yaitu atletik, renang, catur, tenis meja dan Angkat berat. Kelima cabang ini merupakan andalan Indonesia untuk meraih medali pada kejuaraan internasional.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: