Jakarta (ANTARA News) - PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) mulai mengembangkan kawasan Boom Marina Banyuwangi terpadu yang merupakan dermaga dengan segala fasilitas pendukung untuk "yacht" (kapal layar ringan).

Direktur Utama Pelindo III Djarwo Surjanto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin mengatakan, pengembangan kawasan terintegrasi tersebut diawali dengan peluncuran sebagai pertanda awal dari Pembangunan Boom Marina di Banyuwangi.

Peluncuran tersebut dihadiri oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, perwakilan Kementrian Pariwisata, serta sejumlah pelaku bisnis pelayaran domestik dan internasional di Pantai Boom, Banyuwangi, Jawa Timur.

Djarwo mengatakan pengembangan marina di Pantai Boom Banyuwangi tersebut akan terintegrasi dengan Pelabuhan Benoa di Bali dan Labuhan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Seperti janji saya kepada Bapak Bupati Banyuwangi, kami sampaikan bahwa kegiatan peluncuran sebagai pertanda awal dari Pembangunan Boom Marina di Banyuwangi," katanya.

Ke depannya, lanjut dia, bahkan akan dihubungkan ke lokasi lain yang potensial, seperti Karimunjawa, Lombok, dan Tenau Kupang.

"Pengembangan infrastruktur wisata bahari yang terintegrasi akan mengoptimalkan potensi rute pelayaran di Indonesia. Tidak hanya keuntungan bagi pengelola namun juga memantik pengembangan kawasan dan kreativitas warga, sehingga memiliki economic value untuk peningkatan perekonomian masyarakat sekitar," katanya.

Apalagi, Djarwo menambahkan Pemkab Banyuwangi sedang gencar mempromosikan banyak destinasi wisata menarik seperti "blue fire" di Kawah Ijen, "kite surfing" di Pulau Tabuhan, menantangnya ombak Pantai Plengkung, kearifan budaya Osing, indahnya alam Alas Purwo, dan aneka destinasi lainnya.

Kawasan Boom Marina Banyuwangi akan dibangun di area seluas 44,2 hektar, dengan konsep berbasis kearifan lokal dan ramah lingkungan.

Kompleks marina modern yang dibangun akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti zona marina, zona residensial, dan zona rekreasi.

"Boom Marina Banyuwangi diharapkan menjadi bagian dari jaringan marina dunia sekaligus untuk mempromosikan wisata bahari Indonesia di dunia internasional," ujarnya.

Setelah pada tahun 2015 ini, kata Djarwo Pelindo III menyelenggarakan ajang "Fremantle to Indonesia Yacht Race dan Rally yang berlayar dari Australia dan berakhir atau "finish" di Pelabuhan Benoa Bali.

"Boom Marina Banyuwangi direncanakan dapat beroperasi para pertengahan tahun 2017 dan menjadi tuan rumah bagi ajang yang sama serta berbagai agenda marina internasional lainnya," katanya.

Sejumlah pelabuhan yang dikelola Pelindo III sudah rutin disandari kapal pesiar (cruise) internasional, di antaranya yaitu Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

Di Kalimantan sendiri, terdapat Pelabuhan Banjarmasin dan Pelabuhan Kumai serta pada gugusan Kepulauan Sunda Kecil atau Kepulauan Nusa Tenggara yang sudah termahsyur keindahannya, yakni Pelabuhan Benoa Bali, Pelabuhan Lembar Lombok, hingga Pelabuan Tenau Kupang.

Dia mengatakan Pelindo III dan Kementerian Pariwisata bekerja sama melakukan promosi wisata Indonesia kepada operator kapal pesiar internasional seperti Seatrade Cruise Shipping Miami di Florida AS, Sales mission and Annual Cruise Down Under Conference di Australia, Cruise Shipping Asia di Singapura dan Seatrade All Asia Cruise Cenvention di RRC, katanya.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menambahkan Boom Marina Banyuwangi diharapkan bisa menjadi bagian pembangunan ekonomi kerakyatan, selain itu bisa tetap mempertahankan warisan sejarah seperti bangunan kuno peninggalan zaman VOC.

"Pembangunan Marina Boom kami harap bisa mendukung peningkatan perekonomian rakyat dan peninggalan sejarah yang berada di kawasan ini tetap terjaga dan jadi daya dukung penarik wisata berbasis eco-tourism," pungkasnya.

Berdasarkan data Pelindo III, kunjungan sepanjang semester I tahun 2015 tercatat kunjungan kapal pesiar yang singgah melalui pelabuhan di wilayah kerja Pelindo III terealisasi sebanyak 67.015 turis mancanegara atau meningkat 19 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat 56.272 turis.

Sedangkan realisasi jumlah kapal pesiar tahun 2014 sendiri tercatat sebanyak 126 unit dengan berat kapal mencapai 4.725.008 Gross Tonnage (GT) dan membawa penumpang sebanyak 84.827 orang.