Perhutani: kebakaran melanda hutan jati di Banyumas
13 September 2015 23:52 WIB
ilustrasi Kebakaran Hutan Jati Petugas mencoba memadamkan api ketika terjadi kebakaran hutan jati di Desa Balapulang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Rabu (29/7). Kebakaran hutan jati seluas 1,4 hektar tersebut diduga dengan sengaja dibakar orang tak dikenal untuk pembukaan lahan. (ANTARA FOTO/Oky Lukmanyah) ()
Purwokerto (ANTARA News) - Kebakaran melanda hutan jati di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, kata Administrator Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur Wawan Triwibowo.
"Lokasi kebakaran di Petak 43 F RPH (Resor Pemangkuan Hutan) Kalirajut BKPH (Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan) Kebasen. Kebakaran pertama kali diketahui setelah maghrib (sekitar pukul 18.30 WIB)," katanya kepada Antara di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Minggu malam.
Ia mengatakan bahwa jenis tanaman di lokasi kebakaran berupa pohon jati yang ditanam pada tahun 2005 seluas 12 hektare.
Menurut dia, angin yang cukup kencang sejak Minggu sore menyebabkan api cepat menyebar.
"Terlebih serasah daun jati merupakan salah satu jenis daun yang saat kering sangat mudah terbakar," katanya.
Selain itu, kata dia, di sekitar petak yang terbakar banyak tumbuhan alang-alang.
Lebih lanjut, Wawan mengatakan bahwa upaya pemadaman dilakukan oleh personel Perhutani KPH Banyumas Timur dibantu masyarakat.
Setelah dilakukan upaya pemadaman, lanjut dia, kebakaran di hutan Jati bisa tertangani namun api di tebing-tebing curam yang ditumbuhi alang-alang masih menyala.
"Informasi baru saja kami peroleh, api sudah dapat dipadamkan sekitar pukul 21.25 WIB. Semoga angin tidak kencang sehingga benar-benar dapat padam," katanya.
Ia mengharapkan kebakaran tersebut tidak sampai mematikan pohon jati karena merupakan salah satu jenis tanaman yang cukup tahan terhadap api atau kebakaran.
Saat ditanya mengenai dugaan penyebab terjadinya kebakaran, Wawan mengatakan bahwa pihaknya belum bisa menyimpulkannya karena kejadiannya pada malam hari.
"Besok pagi (Senin, red.) kami akan melakukan identifikasi lokasi," katanya.
Berdasarkan data, kebakaran juga pernah terjadi di Petak 44 C yang merupakan hutan pinus pada tanggal 11 Agustus 2015 yang berjarak sekitar 2 kilometer sebelah selatan Petak 43 F.
"Lokasi kebakaran di Petak 43 F RPH (Resor Pemangkuan Hutan) Kalirajut BKPH (Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan) Kebasen. Kebakaran pertama kali diketahui setelah maghrib (sekitar pukul 18.30 WIB)," katanya kepada Antara di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Minggu malam.
Ia mengatakan bahwa jenis tanaman di lokasi kebakaran berupa pohon jati yang ditanam pada tahun 2005 seluas 12 hektare.
Menurut dia, angin yang cukup kencang sejak Minggu sore menyebabkan api cepat menyebar.
"Terlebih serasah daun jati merupakan salah satu jenis daun yang saat kering sangat mudah terbakar," katanya.
Selain itu, kata dia, di sekitar petak yang terbakar banyak tumbuhan alang-alang.
Lebih lanjut, Wawan mengatakan bahwa upaya pemadaman dilakukan oleh personel Perhutani KPH Banyumas Timur dibantu masyarakat.
Setelah dilakukan upaya pemadaman, lanjut dia, kebakaran di hutan Jati bisa tertangani namun api di tebing-tebing curam yang ditumbuhi alang-alang masih menyala.
"Informasi baru saja kami peroleh, api sudah dapat dipadamkan sekitar pukul 21.25 WIB. Semoga angin tidak kencang sehingga benar-benar dapat padam," katanya.
Ia mengharapkan kebakaran tersebut tidak sampai mematikan pohon jati karena merupakan salah satu jenis tanaman yang cukup tahan terhadap api atau kebakaran.
Saat ditanya mengenai dugaan penyebab terjadinya kebakaran, Wawan mengatakan bahwa pihaknya belum bisa menyimpulkannya karena kejadiannya pada malam hari.
"Besok pagi (Senin, red.) kami akan melakukan identifikasi lokasi," katanya.
Berdasarkan data, kebakaran juga pernah terjadi di Petak 44 C yang merupakan hutan pinus pada tanggal 11 Agustus 2015 yang berjarak sekitar 2 kilometer sebelah selatan Petak 43 F.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: