Mataram (ANTARA News) - Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram H Burhanul Islam menyebutkan jamaah calon haji asal kota ini selamat dan tidak ada menjadi korban insiden crane di Masjidil Haram Kota Mekkah.

"Alhamdulillah, informasi yang kita terima dari petugas kelompok terbang (kloter), tidak ada jamaah asal Kota Mataram menjadi korban luka-luka akibat insiden tumbangnya crane Masjidil Haram," katanya di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Minggu.

Kendati demikian, katanya, pihaknya terus meminta informasi terkini baik dari petugas kloter maupun ketua rombongan mengingat jumlah korban yang meninggal dan luka-luka secara keseluruhan diprediksi masih bertambah.

Diketahui, sebanyak 360 orang calon haji asal Kota Mataram yang saat ini berada di Mekkah merupakan jamaah kloter utuh Kota Mataram dari 462 total calon haji musim haji 2015.

Jamaah pada kloter utuh Kota Mataram itu telah diberangkatkan dari Embarksi Lombok pada tanggal 2 September 2015.

Burhanul mengatakan saat berkomunikasi dengan petugas kloter melalui via telepon seluler, ia terus mengingatkan jamaah calon haji di kota itu tetap menggunakan maker selama berada di tanah suci Mekkah pascaterjadinya badai pasir, dan hujan lebat disertai angin kencang yang melanda Kota Mekkah pada Jumat (11/9) petang waktu setempat hingga menyebabkan tumbangnya crane di Masjidil Haram.

"Kami juga mengingatkan agar jamaah tetap mengikuti berbagai peraturan yang telah ditetapkan pemerintah setempat, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.

Pasalnya, kata dia, setelah adanya insiden jatuhnya crane di Masjidil Haram, jamaah calon haji tidak diperbolehkan melakukan tawaf di lantai dua dan lantai tiga.

"Imbauan dari Pemerintah Arab Saudi ini hendaknya diperhatikan oleh semua jamaah," katanya.

Di samping itu, imbauan pengguaan masker itu dimaksudkan untuk menjaga kesehatan jamaah calon haji yang akan beraktivitas dan berinterasi dengan orang banyak dari berbagai daerah dan negara.

Menurut dia, sebelum berangkat ke tanah suci, sebanyak 360 calon haji Kota Mataram yang diberangkatkan pada tanggal 2 September 2015, telah dibekali dengan masker yang diberikan secara gratis oleh pemerintah kota sesuai dengan jumlah hari calon haji di tanah suci.

"Selain diberikan pemerintah kota, jamaah juga mendapatkan masker dari Kanwil Kemenag Provinsi NTB, sehingga jamaah tidak perlu khawatir akan kekurangan masker," katanya.

Pihaknya juga mengingatkan tim kesehatan haji untuk meningkatkan pengawasan terhadap jamaah, terutama jamaah yang memiliki risiko tinggi.

"Informasi terakhir, Alhamdulillah semua jamaah Kota Mataram saat ini dalam keadaan sehat walafiat," tambahnya.