Quito (ANTARA News) - Menteri luar negeri Kolombia dan Venezuela pada Sabtu, sepakat memulihkan hubungan diplomatik yang terhenti akibat sengketa perbatasan dua negara tetangga tersebut.

Sebelumnya, masing-masing negara itu menarik duta besarnya pada akhir Agustus terkait perluasan kemelut perbatasan, demikian laporan AFP.

Meski demikian, Menteri Luar Negeri Kolombia Maria Angela Holguin dan Menteri Luar Negeri Venezuela Delcy Rodriguez belum menyepakati pertemuan tingkat presiden masing-masing negara itu untuk menyelesaikan sengketa, kata pernyataan bersama kedua pihak.

Baru-baru ini, pemerintah di Karakas memulangkan sekitar 1.500 warga Kolombia, yang tinggal di Venezuela sejak sengketa bermula. Lebih dari itu, PBB memperkirakan lebih dari 18.500 orang lain mengungsi karena khawatir akan peningkatan kemelut.

Sengketa perbatasan dimulai pada 19 Agustus lalu saat Presiden Venezuela Nicolas Maduro menutup pintu perbatasan. Dia menuding kelompok paramiliter Kolombia telah menyerang patroli anti-penyelundupan dari negaranya.

Maduro bahkan menuding Kolombia telah melancarkan "serangan terhadap perekonomian Venezuela" dengan menyelundupkan barang-barang yang disubsidi oleh pemerintahan Caracas. Maduro menyalahkan penyelundup sebagai sebab dari kelangkaan barang di negaranya.

Holguin dan Rodriguez sebelumnya sempat bertemu pada 26 Agustus lalu namun gagal menyelesaikan perang tudingan antar dua negara.

Sementara itu, pemerintahan di Ekuador dan Uruguay kini mendesak pejabat di Bogota dan Karakas untuk menyelesaikan sengketa mereka. Kedua negara itu pula yang mempertemukan kedua Holguin dan Rodriguez di Quito, Ekuador.

Menurut pernyataan bersama yang dibacakan setelah pertemuan kedua menteri, semua pihak telah "mencapai kemajuan yang memuaskan" terkait penyelesaian "sejumlah persoalan sensitif" dan akan berkonsultasi dengan masing-masing pemimpin negara soal rencana pertemuan tingkat presiden.

(Uu.G005)