Kemenpora gandeng UNS kembangkan pembinaan pesepak bola muda
13 September 2015 15:46 WIB
Ilustrasi - Indonesia vs Kamboja Pesepak bola Indonesia, Evan Dimas Darmono (kanan) berebut bola dengan pesepak bola Kamboja Hoy Phalim dalam pertandingan putaran I Sepak Bola SEA Games ke-28, di Stadion Jalan Besar, Singapura, Sabtu (6/6/15). (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Solo (ANTARA News) - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menggandeng Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta (UNS) khususnya jurusan keolahragaan untuk mengembangkan pembinaan pemain sepak bola usia muda bagi wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya.
"Untuk program ini kami juga fokus dalam peningkatan kemampuan para guru pendidikan jasmani olahraga serta pelatih sekolah sepak bola. Dengan pendidikan yang tepat diharapkan mampu melahirkan pemain berbakat," kata Asdep Pendidikan dan Olahraga, Kemenpora, Sukarno di Solo, Minggu.
Surakarta merupakan kota kedua yang menjadi lokasi pelaksanaan program dari Kemenpora itu. Sebelumnya kegiatan yang sama dilakukan di Stadion Ciracas Jakarta Timur. Materi pembinaan dan pelatihan bagi pemain usia muda, guru olahraga maupun pelatih SSB ini sama karena sesuai dengan program yang ditetapkan.
Di Surakarta, kegiatan program klinik pelatihan, festival olahraga pendidikan dan grassroots dilaksanakan di Lapangan Kota Barat. Khusus untuk grassroots sedikitnya ada 740 peserta putra dan putri usia di bawah 12 tahun terlibat dalam kegiatan itu.
"Keterampilan dasar dalam bermain sepak bola sangat dibutuhkan. Makanya sejak awal harus dipersiapkan dengan benar termasuk dalam sistem pelatihannya," kata Sukarno.
Demi mendapatkan materi pelatihan yang benar sesuai dengan usia, Kemenpora menggandeng pelatih nasional yang sudah mempunyai lisensi kepelatihan usia muda yaitu Maman Suryaman. Mantan pelatih Persija Jakarta itu mendapatkan dukungan dari asistennya yaitu Aldi Iqbal asal UNJ.
"Pemerintah ingin pembinaan sepak bola bisa dilakukan berjenjang. Dengan kegiatan ini diharapkan target untuk mencetak pemain-pemain potensial bisa terwujud," ujarnya.
Setelah di Surakarta dan Jakarta, program pembinaan usia muda yang diprakarsai oleh Kemenpora itu akan dilakukan di Jawa Timur 18-20 September, Sumatera Utara 25-27 September dan Bali 14 Oktober.
"Untuk program ini kami juga fokus dalam peningkatan kemampuan para guru pendidikan jasmani olahraga serta pelatih sekolah sepak bola. Dengan pendidikan yang tepat diharapkan mampu melahirkan pemain berbakat," kata Asdep Pendidikan dan Olahraga, Kemenpora, Sukarno di Solo, Minggu.
Surakarta merupakan kota kedua yang menjadi lokasi pelaksanaan program dari Kemenpora itu. Sebelumnya kegiatan yang sama dilakukan di Stadion Ciracas Jakarta Timur. Materi pembinaan dan pelatihan bagi pemain usia muda, guru olahraga maupun pelatih SSB ini sama karena sesuai dengan program yang ditetapkan.
Di Surakarta, kegiatan program klinik pelatihan, festival olahraga pendidikan dan grassroots dilaksanakan di Lapangan Kota Barat. Khusus untuk grassroots sedikitnya ada 740 peserta putra dan putri usia di bawah 12 tahun terlibat dalam kegiatan itu.
"Keterampilan dasar dalam bermain sepak bola sangat dibutuhkan. Makanya sejak awal harus dipersiapkan dengan benar termasuk dalam sistem pelatihannya," kata Sukarno.
Demi mendapatkan materi pelatihan yang benar sesuai dengan usia, Kemenpora menggandeng pelatih nasional yang sudah mempunyai lisensi kepelatihan usia muda yaitu Maman Suryaman. Mantan pelatih Persija Jakarta itu mendapatkan dukungan dari asistennya yaitu Aldi Iqbal asal UNJ.
"Pemerintah ingin pembinaan sepak bola bisa dilakukan berjenjang. Dengan kegiatan ini diharapkan target untuk mencetak pemain-pemain potensial bisa terwujud," ujarnya.
Setelah di Surakarta dan Jakarta, program pembinaan usia muda yang diprakarsai oleh Kemenpora itu akan dilakukan di Jawa Timur 18-20 September, Sumatera Utara 25-27 September dan Bali 14 Oktober.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015
Tags: