Jakarta (ANTARA News) - Jam di stadion utama Gelora Bung Karno Jakarta sudah menunjukkan pukul 20.15 WIB ketika penonton mulai bersorak saat mendengar musik yang menggema dari panggung yang masih gelap, Jumat (11/9) malam.

Sam Tsui dan Judika sudah selesai tampil sebagai pembuka, namun belum ada tanda-tanda Jon Bon Jovi cs keluar.

Meski begitu, penonton menunggu dengan tertib. Kelas Festival B yang tadinya masih lowong mulai sesak oleh penonton yang buru-buru masuk begitu aksi penampil pembuka usai.

Tepat pukul 20.35 WIB panggung menyala. Tanpa banyak bicara, Jon Bon Jovi, Tico Torres dan David Bryan "That's What The Water Made Me" dari album What About Now (2013).

Semangat penonton, yang kebanyakan berusia 25 tahun ke atas, tidak surut meski mereka tidak begitu familiar dengan lagu-lagu pertama yang dibawakan band yang terbentuk di New Jersey, Amerika Serikat, tahun 1983 ini.

Dan suasana hangat seketika menyelimuti Gelora Bung Karno ketika Jon Bon Jovi untuk pertama kali menyapa penggemar malam itu.

"Halo Jakarta! Apa kabar? Sudah lama, lama sekali," suara pemilik nama lengkap John Francis Bongiovi itu menggema di stadion.

Bon Jovi kini berusia 33 tahun dan anggotanya tidak lagi berambut gondrong melampaui bahu. Hanya Bryan yang masih mempertahankan rambut panjangnya.

Meski demikian nuansa glam rock era 80an masih terasa ketika mereka memainkan "You Give Love A Bad Name", salah satu single dari album mereka yang meraih sukses global Slippery When Wet (1986).

Jon paham penggemar di Jakarta ingin kembali ke masa lampau dengan lagu-lagu Bon Jovi meski band baru saja mengeluarkan album Burning Bridges bulan lalu dan lagu terbaru mereka "We Don't Run" mendapat sambutan positif malam itu.

Jakarta menjadi tempat pertama Bon Jovi membawakan "We Don't Run" dengan gaya musik rock khas Bon Jovi, seperti yang terdengar dalam lagu "Livin' On A Prayer".

Panggung pun langsung terasa begitu semarak begitu intro "It's My Life" dimainkan.

"This ain't a song for the broken-hearted," koor penonton membahana di stadion.

Lagu keluaran tahun 2000 itu menjadi salah satu yang paling dinanti 40 ribu penonton konser Bon Jovi.

Mereka seketika mengeluarkan telepon genggam untuk merekam, memotret atau ber-selfie dengan latar panggung Bon Jovi saat memainkan "It's My Life".

Penonton pun larut bernostalgia saat lagu-lagu lama Bon Jovi dimainkan, saat "Someday I'll Be Saturday Night", seorang penonton melamar kekasihnya di penghujung lagu.

Jon tidak banyak bicara saat tampil. Dia hanya sesekali bertanya bagaimana kabar penonton di antara jeda lagu.

Tapi Bon Jovi tampak sangat bersemangat. Selama membawakan 10 lagu pertama, mereka hanya mengambil jeda beberapa detik sebelum masuk ke lagu berikutnya.

Setelah selama hampir dua jam tampil, Jon yang kini berusia 53 tahun pun baru terlihat sedikit keteteran menjelang akhir konser.


Kurang lengkap

Richie Sambora, yang tidak lagi bergabung dengan band sejak 2013, tak tampil bersama mereka dalam konser itu. Tapi penampilan gitaris tambahan Matt O'Ree patut diacungi jempol.

Permainan O'ree berbeda dengan Sambora berbeda. Tapi malam itu dia bisa menyuguhkan rasa Bon Jovi dan mendapat sambutan meriah dari penonton.

Saat Bon Jovi mulai tampil pun, penonton langsung bersorak saat juara kontes gitar BB King dan John Mayer itu beraksi.

Bon Jovi memainkan lagu-lagu kencang mereka seperti "Keep The Faith", "Runaway", dan yang tidak kalah mendapat sambutan antusias, "Bad Medicine".

Usai membawakan "Bad Medicine", Bon Jovi meninggalkan panggung dan lampu panggung dipadamkan.

Penonton yang masih bersemangat mengelu-elukan mereka sambil meneriakkan "We want more!" (Kami mau lagi) karena masih ada beberapa tembang terkenal Bon Jovi yang belum dibawakan.

Bon Jovi pun kembali, membawakan "Runaway", "Have A Nice Day" dan "Livin' On A Prayer".

Antusiasme penonton sangat terasa saat "Livin' On A Prayer" dibawakan, tak putus mereka menyanyikan lagu yang ditulis Jon, Sambora dan Desmond Child itu.

"Whoa, livin' on a prayer!"

Mereka masih belum beranjak dari dalam stadion meski Bon Jovi sudah meninggalkan panggung begitu selesai membawakan "Livin' On A Prayer".

Bagi mereka, konser itu terasa kurang lengkap tanpa lagu-lagu cinta seperti "Always", "Never Say Goodbye" dan "Thank You For Loving Me".

Dan harapan penonton mendengar lagu tersebut sirna ketika lampu area konser dinyalakan, tanda konser benar-benar berakhir.

Tetapi mereka tidak benar-benar kecewa meski lagu tersebut tidak dibawakan.

Jon mengucap "Aku cinta Indonesia" dalam Bahasa Indonesia sebelum meninggalkan panggung.