Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perhubungan melaporkan bandara yang terdampak kebut asap kebakaran hutan hingga Jumat pukul 15.45 WIB bertambah lima bandara lagi sehingga total 21 bandara terganggu operasionalnya.

Kepala Pusat Komunikasi Publik JA Barata dalam keterangan tertulis di Jakarta Jumat menyebutkan bahwa sampai hari ini (11/9) bandara yang terdampak bertambah menjadi 21 bandara, dibandingkan dengan Kamis (10/9) sebanyak 16 bandara.

Barata menyebutkan lima bandara yang terdampak, di antaranya Bandara Nunukan Nangah Pinoh, Palembang, Pekanbaru, dan Balikpapan.

Sementara itu, bandara lainnya yang masih terdampak, di antaranya Melak, Pangkalan Bun, Banjarmasin, Pontianak, Jambi, Sampit, Putusibau, Samarinda, Sintang, Ketapang, Long Apung, Sampir, Muara Teweh dan Palangkaranya.

"Hingga saat ini visibility (jarak pandang) di Jambi masih 600 meter, pesawat yang masih resechedule ada tiga ditambah dengan penerbangan haji, sedangkan yang lain cancelled atau dibatalkan," katanya.

Pesawat yang masih dijadwalkan ulang penerbangannya, lanjut dia, di antaranya Garuda Indonesia (GIA 132/133) Jakarta-Jambi-Jakarta dan Lion Air Jakarta-Jambi yang menginap di bandara atau RON "remain over night".

Sementara itu, Barata menyebutkan penundaan dan pembatalan penerbangan juga terjadi di Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin, terdapat 13 penundaan penerbangan dan dua dibatalkan.

Selain itu, di Bandara Rahadi Usman Ketapang terdapat enam penundaan penerbangan, Bandara Iskandar Pangkalan Bun lima penundaan penerbangan dan satu dibatalkan, Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya delapan ditunda dan tiga dibatalkan.

Bandara Beringin Muara Teweh tiga dibatalkan, Bandara Haji Asan Sampit empat ditunda, Bandara Susilo Sintang dua ditunda dan Bandara Pangsuma Putusibau dua ditunda.