Bursa saham Tokyo berakhir turun 0,19 persen
11 September 2015 15:05 WIB
Seorang pria menyeka wajahnya saat ia melintas di depan papan elektronik yang menampilkan harga saham di luar rumah pialang di Tokyo, Kamis (31/5). Saham Asia, euro, dan harga minyak jatuh karena harga pinjaman yang melonjak di Spanyol yang bermasalah meningkatkan kekhawatiran bahwa akan ada lebih banyak negara di zona euro yang akan terpukul oleh krisis hutang zona tersebut. (REUTERS/Yuriko Nakao)
Tokyo (ANTARA News) - Indeks acuan Tokyo berakhir sedikit lebih rendah pada Jumat, setelah seminggu turun-naik menyaksikan saham-saham terpukul oleh kekhawatiran tentang ekonomi Tiongkok dan ketidakpastian mengenai kenaikan suku bunga AS minggu depan.
Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo melemah 0,19 persen, atau 35,40 poin, menjaditutup pada 18.264,22.
Indeks Topix dari seluruh saham papan utama naik tipis 0,05 persen, atau 0,71 poin, menjadi berakhir di 1.480,23.
Kemerosotan Jumat terjadi setelah seminggu bergejolak yang melihat ayunan liar di pasar dunia, termasuk lonjakan 7,7 persen Nikkei pada Rabu, diikuti oleh penurunan 2,5 persen pada hari berikutnya.
Serangkaian langkah-langkah selama beberapa hari terakhir dari Beijing telah menenangkan kegelisahan, karena pemimpin Tiongkok memberi jaminan mereka telah mengendalikan krisis, yang telah mengapus triliunan di pasar global dalam beberapa pekan terakhir.
"Akar penyebab semacam koreksi ini adalah waktu kenaikan tingkat suku bunga AS dan dampaknya pada perekonomian Tiongkok," kata Tomohiro Okawa, penyiasat ekuitas UBS Group di Tokyo.
Okawa mengatakan kepada AFP bahwa sentimen risiko telah sedikit meningkat dibandingkan dengan awal bulan ini, namun ia pikir pasar bergejolak akan berlanjut dalam jangka menengah.
Namun dampak dari kenaikan suku bunga mungkin "lebih lemah dari kenaikan suku bunga AS sebelumnya, karena laju kenaikan suku bunga sangat lambat dibandingkan dengan kenaikan sebelumnya," kata Okawa.
Pembelian saham dibantu oleh keuntungan yang sehat di Wall Street pada Kamis, di mana investor berharap bank sentral akan menahan diri dari menaikkan suku bunga pada minggu depan.
Dalam perdagangan saham di pasar Jepang, kelas berat Fast Retailing, operator jaringan toko pakaian Uniqlo, naik 1,48 persen menjadi 47.620 yen, sementara Toyota turun 1,43 persen menjadi 7.072 yen, dan raksasa telekomunikasi Softbank turun 0,64 persen menjadi 6.513 yen.
Dolar naik menjadi 120,69 yen di Tokyo dari 120,63 yen pada Kamis di New York, sementara euro berada di 136,18 yen terhadap 136,01 yen.
Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo melemah 0,19 persen, atau 35,40 poin, menjaditutup pada 18.264,22.
Indeks Topix dari seluruh saham papan utama naik tipis 0,05 persen, atau 0,71 poin, menjadi berakhir di 1.480,23.
Kemerosotan Jumat terjadi setelah seminggu bergejolak yang melihat ayunan liar di pasar dunia, termasuk lonjakan 7,7 persen Nikkei pada Rabu, diikuti oleh penurunan 2,5 persen pada hari berikutnya.
Serangkaian langkah-langkah selama beberapa hari terakhir dari Beijing telah menenangkan kegelisahan, karena pemimpin Tiongkok memberi jaminan mereka telah mengendalikan krisis, yang telah mengapus triliunan di pasar global dalam beberapa pekan terakhir.
"Akar penyebab semacam koreksi ini adalah waktu kenaikan tingkat suku bunga AS dan dampaknya pada perekonomian Tiongkok," kata Tomohiro Okawa, penyiasat ekuitas UBS Group di Tokyo.
Okawa mengatakan kepada AFP bahwa sentimen risiko telah sedikit meningkat dibandingkan dengan awal bulan ini, namun ia pikir pasar bergejolak akan berlanjut dalam jangka menengah.
Namun dampak dari kenaikan suku bunga mungkin "lebih lemah dari kenaikan suku bunga AS sebelumnya, karena laju kenaikan suku bunga sangat lambat dibandingkan dengan kenaikan sebelumnya," kata Okawa.
Pembelian saham dibantu oleh keuntungan yang sehat di Wall Street pada Kamis, di mana investor berharap bank sentral akan menahan diri dari menaikkan suku bunga pada minggu depan.
Dalam perdagangan saham di pasar Jepang, kelas berat Fast Retailing, operator jaringan toko pakaian Uniqlo, naik 1,48 persen menjadi 47.620 yen, sementara Toyota turun 1,43 persen menjadi 7.072 yen, dan raksasa telekomunikasi Softbank turun 0,64 persen menjadi 6.513 yen.
Dolar naik menjadi 120,69 yen di Tokyo dari 120,63 yen pada Kamis di New York, sementara euro berada di 136,18 yen terhadap 136,01 yen.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015
Tags: