Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menganugerahkan Indonesia ICT Award (Inaicta) 2015 kepada para kreator dan inovator di bidang teknologi informatika dan komunikasi (TIK).

Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kemkominfo Bambang Heru Tjahjono di Jakarta, Rabu, mengatakan, Inaicta 2015 merupakan yang ke-9 digelar sejak pertama kali diadakan.

Dalam usianya yang ke-9 tersebut, aplikasi teknologi informatika dan komunikasi yang turut serta semakin beragam dan meningkat kualitasnya.

Sesuai dengan laporan panitia, pada 2015 terdapat 1.145 aplikasi yang ikut serta meningkat dari 2014 yang sebanyak 1.000 aplikasi.

Menurut Bambang tidak bisa dipungkiri di masa depan TIK memiliki peran penting dalam perikehidupan manusia.

Untuk itu, Indonesia perlu terus mendorong para inovator dan kreator TIK untuk menciptakan teknologi yang cerdas, kreatif, bermanfaat dan produktif agar dapat bersaing dengan negara-negara lain. "Tidak hanya menjadi pasar," kata dia.

Inaicta merupakan salah satu upaya dan ajang yang diharapkan mendorong para kreator dan inovator TIK dalam negeri.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dalam sambutannya di penghujung acara mengatakan, perkembangan TIK harus terus didorong

Inaicta 2015 digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan sejumlah pihak, di antaranya PANDI, APJII, Liga Digital Indonesia, FTII, Nawala, Telkom.

Sejumlah peserta terpilih Inaicta 2015 nantinya akan diikutsertakan pula dalam Asia Pacific ICT Alliance Award (APICTA).


Pemenang

Dalam Inaicta 2015 terdapat 15 kategori yang terdiri dari sembilan kategori profesional dan enam kategori pelajar.

Para pemenang di antaranya JKN APPS karya Dr Ketut Gede Budhi Riyanta untuk kategori Kesehatan, Pariwisata dimenangkan Hajiumroh karya X-Igent, Pendidikan dan Kebudayaan dimenangkan oleh KlungMaestro karya Karismanto, Keuangan dan UKM dimenangkan oleh Aditya Rahmawan dengan karya Cubeacon.

Penelitian dan Pengembangan dimenangkan Averi karya Hendri, Games dimenangkan Ultra Space Brawl dengan Mojiken, Digital Interactive Media dimenangkan Indonesia IT-Amikom dengan karya Hybrid Smart Home Interactive, Animasi Digital dimenangkan PiPoYa! Animated Web Series dari Fifi Xu, e-inclusion dimenangkan B Touch karya Elik Hari Muktafin.

Untuk kategori pelajar, aplikasi SD dan SMP pemenangnya Secure Bag karya Firman Fathoni, aplikasi SMA dan SMK Outbook Project karya Lazuardi, aplikasi perguruan tinggi pemenangnya aplikasi perancangan alat pembuat larutan penyangga berbasis android karya Raybiwo.

Kategori Animasi SMA, SMK dan Perguruan Tinggi The Great Return dari Mohammad Fahmi Siddiq, aplikatif robot tingkat SMA, SMK dan Perguruan Tinggi RobiViper M Herwindra Berlian, game untuk perguruan tinggi dimenangkan Kitten Mita: Moon Chapter.

Sementara itu, pemenang aplikasi kategori SD-SMP Firman Fathoni dengan alat pengaman tasnya mengatakan, aplikasi yang dibuatnya terilhami oleh peristiwa kakaknya yang hilang.

Berbekal ketekunan akhirnya Murid kelas 6 SD Muhammadiyah 4 Pucang, Surabaya tersebut mampu membuat alat kecil dengan menggunakan koneksi bluetooth yang tersambung dengan telpon selular berbasis android. Alat tersebut bekerja dengan sensor gerak.

"Alatnya masuk di tas, nanti kalau ada yang ngambil tasnya, akan memberitahu lewat HP," katanya.