19 investor ikut lelang pengelolaan tol Balikpapan-Samarinda
9 September 2015 00:51 WIB
Ilustrasi. Puluhan kendaraan pemudik antre di pintu keluar gerbang tol Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Senin (13/7). Pada H-4 Lebaran arus mudik di jalur tol Cikopo-Palimanan (Cipali) terpantau lancar pada kedua arah. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Samarinda, 8/9 (Antara) - Sebanyak 19 investor dari dalam dan luar negeri mengikuti lelang investasi untuk pengelolaan jalan bebas hambatan atau tol Balikpapan-Samarinda, Kalimantan Timur, yang memiliki panjang 99,02 kilometer.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kaltim M Taufik Fauzi dalam keterangan tertulis di Samarinda, Selasa, mengatakan investor yang mengikuti lelang antara lain berasal dari Tiongkok, Malaysia, Arab Saudi, dan perusahaan dalam negeri.
"Lelang ini dijadwalkan selesai atau dapat ditetapkan pemenangnya pada Oktober. Pengelolaan itu seluruh paket dan setelah ada investor yang menjadi pemenang, selanjutnya dilakukan lelang konstruksi," katanya.
Menurut Taufik, investor akan melakukan lelang konstruksi bekerja sama dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) sebagai pengawas dan pemantau kegiatan lelang. Proses lelang tersebut murni dilakukan pemerintah pusat, sehingga setelah tol rampung sudah ada perusahaan yang mengelolanya.
"Adapun lelang konstruksi untuk pengerjaan tol paket III, IV dan V sepanjang 65 kilometer. Sementara paket I sepanjang 22,5 kilometer telah dikerjakan dengan pembiayaan APBD Kaltim," katanya.
Selain itu, pengerjaan tol paket V sepanjang 11,05 kilometer dengan nilai Rp1,5 triliun pembiayaannya melalui pinjaman lunak dari Tiongkok sekitar 65 juta dolar AS, ditambah dengan APBN sekitar 10 persen atau 6,5 juta dolar AS.
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah menetapkan Beijing Urban Construction Group Co.Ltd sebagai pemenangnya.
Kepala Bidang Investasi BPJT Christian Kornel MT Sihaloho saat meninjau proyek tol Balikpapan-Samarinda, memberikan apresiasi tinggi kepada Pemprov Kaltim karena telah bekerja keras membangun tol tersebut.
Menurut ia, pembangunan yang telah dilakukan untuk paket I-V sudah menunjukkan peningkatan, tetapi kondisi paket IV yang menghubungkan Palaran-Jembatan Mahkota II Samarinda, pengembangan desainnya harus lebih diperhatikan.
Hal itu dikarenakan lokasi yang dilintasi jalan banyak melewati lahan bekas tambang batu bara, sehingga pemadatan lahan harus lebih baik.
"Ini harus diperhatikan, karena dikhawatirkan apabila pembangunan jalan hingga ketinggian 30-40 meter terjadi penurunan. Kondisi ini harus menjadi pemikiran dan pertimbangan para investor agar lebih selektif dalam melakukan pembangunan. Sedangkan untuk paket I, II dan III tidak ada masalah," jelasnya.
Pembangunan tol Balikpapan-Samarinda terbagi dalam lima paket, yakni paket I sepanjang 25 kilometer dari kilometer 13 Balikpapan-Samboja, Kutai Kartanegara, paket II (23,3 km) Samboja-Palaran I, paket III (21,9 km) Samboja-Palaran II, paket IV (17,9 km) Palaran-Jembatan Mahkota II Samarinda, dan paket V (11,05 km) dari Kilometer 13 Balikpapan-Sepinggan Balikpapan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kaltim M Taufik Fauzi dalam keterangan tertulis di Samarinda, Selasa, mengatakan investor yang mengikuti lelang antara lain berasal dari Tiongkok, Malaysia, Arab Saudi, dan perusahaan dalam negeri.
"Lelang ini dijadwalkan selesai atau dapat ditetapkan pemenangnya pada Oktober. Pengelolaan itu seluruh paket dan setelah ada investor yang menjadi pemenang, selanjutnya dilakukan lelang konstruksi," katanya.
Menurut Taufik, investor akan melakukan lelang konstruksi bekerja sama dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) sebagai pengawas dan pemantau kegiatan lelang. Proses lelang tersebut murni dilakukan pemerintah pusat, sehingga setelah tol rampung sudah ada perusahaan yang mengelolanya.
"Adapun lelang konstruksi untuk pengerjaan tol paket III, IV dan V sepanjang 65 kilometer. Sementara paket I sepanjang 22,5 kilometer telah dikerjakan dengan pembiayaan APBD Kaltim," katanya.
Selain itu, pengerjaan tol paket V sepanjang 11,05 kilometer dengan nilai Rp1,5 triliun pembiayaannya melalui pinjaman lunak dari Tiongkok sekitar 65 juta dolar AS, ditambah dengan APBN sekitar 10 persen atau 6,5 juta dolar AS.
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah menetapkan Beijing Urban Construction Group Co.Ltd sebagai pemenangnya.
Kepala Bidang Investasi BPJT Christian Kornel MT Sihaloho saat meninjau proyek tol Balikpapan-Samarinda, memberikan apresiasi tinggi kepada Pemprov Kaltim karena telah bekerja keras membangun tol tersebut.
Menurut ia, pembangunan yang telah dilakukan untuk paket I-V sudah menunjukkan peningkatan, tetapi kondisi paket IV yang menghubungkan Palaran-Jembatan Mahkota II Samarinda, pengembangan desainnya harus lebih diperhatikan.
Hal itu dikarenakan lokasi yang dilintasi jalan banyak melewati lahan bekas tambang batu bara, sehingga pemadatan lahan harus lebih baik.
"Ini harus diperhatikan, karena dikhawatirkan apabila pembangunan jalan hingga ketinggian 30-40 meter terjadi penurunan. Kondisi ini harus menjadi pemikiran dan pertimbangan para investor agar lebih selektif dalam melakukan pembangunan. Sedangkan untuk paket I, II dan III tidak ada masalah," jelasnya.
Pembangunan tol Balikpapan-Samarinda terbagi dalam lima paket, yakni paket I sepanjang 25 kilometer dari kilometer 13 Balikpapan-Samboja, Kutai Kartanegara, paket II (23,3 km) Samboja-Palaran I, paket III (21,9 km) Samboja-Palaran II, paket IV (17,9 km) Palaran-Jembatan Mahkota II Samarinda, dan paket V (11,05 km) dari Kilometer 13 Balikpapan-Sepinggan Balikpapan.
Pewarta: Didik Kusbiantoro
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015
Tags: