Jakarta (ANTARA News) - Sepanjang tahun 2015, deretan musisi luar negeri sukses menggelar konser di Indonesia. Yang terakhir adalah konser Ariana Grande di JIExpo, Kemayoran pada 26 Agustus lalu yang berhasil menarik perhatian puluhan ribu penonton, bahkan tiket VIP seharga Rp6.000.000 pun ludes terjual.
Sementara, di tengah derasnya paparan arus musik internasional melalui berbagai macam konser, animo penonton dalam negeri untuk konser musisi tanah air masih dinilai kurang, akibatnya muncul kekhawatiran jika nantinya musisi Indonesia tak akan bisa menjadi tuan rumah di negerinya sendiri, kata Artha Bangun selaku promotor, di Jakarta, Selasa.
Bertolak dari hal tersebut, GGround menggelar sebuah konser yang menampilkan 11 musisi berkualitas Indonesia. Konser bertajuk "Konser Cinta Musik Indonesia 2015" (KCMI) dipromotori oleh arbpro! dan Robagu Kreasi.
Konser digelar pada Sabtu (31 Oktober 2015) di Istora Senayan, Jakarta, menampilkan tiga musisi di panggung special show: Afgan, Maliq & D'Essentials dan Sheila On 7. Selain itu juga tampil musisi-musisi di panggung festival seperti: Naif, Sore, The SIGIT, Payung Teduh, Endah & Rhesa, Float, White Shoes & The Couples Company serta Teza Sumendra.
Artha Bangun selaku promotor mengatakan, gagasan konser KCMI sebenarnya berasal dari keprihatinannya atas permintaan anak-anaknya saat hendak menonton konser musisi Korea dan Internasional.
"Anak-anak saya masih SMP dan SMA, mereka mati-matian mohon-mohon kalau mau nonton artis Korea atau musisi internasional lain. Tapi kalau nonton konser artis Indonesia enggak ngotot, makanya saya langsung berpikir bagaimana caranya supaya anak muda Indonesia bisa suka musik Indonesia sebagaimana mereka suka musik luar. Itu sebabnya, konser ini kami beri nama yang tidak muluk-muluk, apa adanya, Konser Cinta Musik Indonesia supaya pesannya sampai," kata Artha dalam jumpa pers di Kafe 3 Wise Monkey.
KCMI diharapkan memberi ruang bagi musik Indonesia untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri. "Kami patut bangga memiliki banyak musisi yang telah memberikan warna bagi musik indonesia. Di panggung KCMI, musisi bisa berinteraksi langsung dengan fans," kata Artha.
Tiket KCMI dibanderol seharga Rp150.000 untuk entrance pass dan delapan show festival. Jika ingin menyaksikan special show, penonton harus membayar lagi Rp250.000 setiap show. Tiket terusan disediakan seharga Rp800.000.
"Selama September, kami memberi diskon 50 persen untuk tiket terusan, jadi kalau mau menonton segera beli sekarang saja. Tapi kalau tidak, kami melayani pembelian tiket on the spot," kata Artha.
Tiket bisa dibeli di Raja Karcis, kafe 3 Wise Monkey, dan Robagu Kreasi. Artha menambahkan, KCMI didukung sepenuhnya oleh pemerintah, terbukti dengan keringanan pajak yang diberikan hanya lima persen.
Salah satu musisi pengisi KCMI adalah Maliq & D'Essentials mengaku sangat termotivasi dengan gelaran KCMI karena dinilai akan memicu kreativitas dan menebarkan rasa bangga sebagai musisi Indonesia.
"Kami senang bisa menjadi bagian dari KCMI karena ini sebagai bentuk dukungan terhadap musisi Indonesia dan kami pun merasa termotivasi untuk berkarya lebih baik dan kreatif lagi," kata Rivani Indriya Suwendi atau dikenal sebagai Indah Maliq & D'Essentials.
Diserbu musisi asing, konser Cinta Musik Indonesia digelar
8 September 2015 18:45 WIB
ilustrasi Penyanyi Afgan (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: