Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso, enggan mengomentari penjelasan boss-nya, Kepala Kepolisian Indonesia, Jenderal Polisi Badrodin Haiti, tentang alasan mutasi dia.


Hari ini, Haiti diundang rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR, dengan salah satu agenda penjelasan dia tentang mutasi Waseso, yang tukar guling dengan Komisaris Jenderal Polisi Anang Iskandar.




"Nggak ada (komentar). Sekarang saya sudah jadi Kepala BNN. (Jabatan Kabareskrim) sudah saya serahkan ke pejabat yang baru," kata Waseso, di Gedung BNN, Jakarta, Selasa.

"Saya mau konsentrasi pada kerjaan yang baru," ujarnya.

Pada Selasa, usai melantik Waseso menjadi kepala BNN, Haiti langsung bertolak ke DPR untuk menghadiri rapat kerja dengan Komisi III DPR.



Saat memimpin Badan Reserse Kriminal Kepolisian Indonesia, Waseso bergerak sangat cepat dan agresif, di antaranya dia mengeledah kantor pengelola dana tanggung jawab sosial PT Pertamina.




Yang terakhir kantor PT Pelindo II di Jakarta Utara dan direktur utamanya juga diperkarakan secara hukum terkait waktu bongkar-muat barang di Pelabuhan Tanjung Priok, dan memperkarakan calon ketua KPK yang tengah diseleksi.




Waseso digeser setelah Presiden Jokowi berkata tentang kinerja penegak hukum yang jangan sampai mengubah arah kemajuan pertumbuhan ekonomi nasional.




Tidak lama setelah Jokowi menyatakan hal itu, Waseso diwacanakan diganti dan upacara serah terima jabatan berlangsung dalam bilangan hari saja.