Progres pembangunan Bendungan Reknamo 18,87 persen
8 September 2015 11:22 WIB
Waduk Jatigede yang mulai terisi air setelah dimulainya penggenangan di Sumedang, Jawa Barat, Selasa (1/9). (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Kupang (ANTARA News) - Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Nusa Tenggara Timur Andre Koreh mengatakan progres pembangunan Bendungan Reknamo di Kabupaten Kupang hingga posisi 30 Agustus 2015 mencapai 18,87 persen.
"Kalau progres terhadap kontrak realisasinya 18,87 persen. Kalau terhadap DIPA 2015 realisasinya 99,17 persen," kata Andre Koreh kepada Antara di Kupang, Selasa.
Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan progres pembangunan Bendungan Reknamo di Kabupaten Kupang yang menggunakan dana dari APBN Rp732 miliar lebih.
Bendungan Reknamo merupakan salah satu proyek strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), bidang Sumber Daya Air, yang diresmikan pembangunannya oleh Presiden Joko Widodo pada 20 Desember 2014.
Proyek fisik strategis bidang Sumber Daya Air yang sedang dibangun antara lain adalah Bendungan Reknamo di Kabupaten Kupang, Bendungan Keureto di Aceh, Bendungan Logung di Jawa Tengah, Bendungan Lolak di Sulawesi Utara, Bendungan Karian di Banten dan Bendungan Passeloreng di Sulawesi Selatan.
Andre Koreh menambahkan, pembangunan Bendungan Reknamo menelan dana yang bersumber dari APBN sekitar Rp732 miliar lebih, terdiri dari konstruksi sekitar Rp710 miliar lebih dan sisanya untuk supervisi/pengawasan.
Pembangunan bendungan tersebut menggunakan sistem multi-tahun dan untuk tahap pertama sesuai dengan kontrak dialokasikan anggaran sebesar Rp40 miliar.
Ia menjelaskan Bendungan Reknamo ini dapat menyuplai air baku sebanyak 14,09 juta meter kubik.
Air dari bendungan ini nantinya akan berfungsi sebagai pemasok air baku bagi warga kabupaten Kupang 100 liter per detik.
Selain itu, untuk mendukung lahan irigasi sawah seluas 1.250 hektare, pengendalian banjir, pariwisata dan pembangunan pembangkit listrik tenaga makro hidro (PLTMH) sebesar 0,216 MW, katanya.
"Sumber air juga untuk lahan eksisting 1.259 hektare di beberapa tempat yakni Desa Raknamo, Manusak, kelurahan Naibonat dan Amabi Oefeto," katanya menambahkan.
Pembangunan Bendungan Reknamo itu diatas lahan seluas 210,80 hektare, terdiri dari areal genangan 147,30 hektare, Spoil Bank Borrow 13,5, Sabuk hijau 29 hektare, Damdan Bang pelengkap 18 hektare dan untuk lokasi fasilitas seluas tiga hektare.
"Kalau progres terhadap kontrak realisasinya 18,87 persen. Kalau terhadap DIPA 2015 realisasinya 99,17 persen," kata Andre Koreh kepada Antara di Kupang, Selasa.
Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan progres pembangunan Bendungan Reknamo di Kabupaten Kupang yang menggunakan dana dari APBN Rp732 miliar lebih.
Bendungan Reknamo merupakan salah satu proyek strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), bidang Sumber Daya Air, yang diresmikan pembangunannya oleh Presiden Joko Widodo pada 20 Desember 2014.
Proyek fisik strategis bidang Sumber Daya Air yang sedang dibangun antara lain adalah Bendungan Reknamo di Kabupaten Kupang, Bendungan Keureto di Aceh, Bendungan Logung di Jawa Tengah, Bendungan Lolak di Sulawesi Utara, Bendungan Karian di Banten dan Bendungan Passeloreng di Sulawesi Selatan.
Andre Koreh menambahkan, pembangunan Bendungan Reknamo menelan dana yang bersumber dari APBN sekitar Rp732 miliar lebih, terdiri dari konstruksi sekitar Rp710 miliar lebih dan sisanya untuk supervisi/pengawasan.
Pembangunan bendungan tersebut menggunakan sistem multi-tahun dan untuk tahap pertama sesuai dengan kontrak dialokasikan anggaran sebesar Rp40 miliar.
Ia menjelaskan Bendungan Reknamo ini dapat menyuplai air baku sebanyak 14,09 juta meter kubik.
Air dari bendungan ini nantinya akan berfungsi sebagai pemasok air baku bagi warga kabupaten Kupang 100 liter per detik.
Selain itu, untuk mendukung lahan irigasi sawah seluas 1.250 hektare, pengendalian banjir, pariwisata dan pembangunan pembangkit listrik tenaga makro hidro (PLTMH) sebesar 0,216 MW, katanya.
"Sumber air juga untuk lahan eksisting 1.259 hektare di beberapa tempat yakni Desa Raknamo, Manusak, kelurahan Naibonat dan Amabi Oefeto," katanya menambahkan.
Pembangunan Bendungan Reknamo itu diatas lahan seluas 210,80 hektare, terdiri dari areal genangan 147,30 hektare, Spoil Bank Borrow 13,5, Sabuk hijau 29 hektare, Damdan Bang pelengkap 18 hektare dan untuk lokasi fasilitas seluas tiga hektare.
Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015
Tags: