Sapi petani Gunung Kidul diburu pedagang
7 September 2015 23:20 WIB
ilustrasi--Harga Sapi Jelang Idul Adha. Warga menggiring sapi dagangannya di Pasar Hewan Pon, Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (1/9). Harga sapi setempat mengalami kenaikan antara Rp2 juta hingga Rp3 juta selama dua pekan terakhir dan diperkirakan harganya meningkat saat semakin dekat dengan Hari Raya Idul Adha. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)
Gunung Kidul (ANTARA News) - Sapi milik petani di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai diburu pedagang dari luar daerah menjelang Idul Adha 2015, kata Kepala Dinas Peternakan Krisna Berlian.
Krisna di Gunung Kidul, Senin, mengatakan setiap tahun ada ribuan ekor sapi dan kambing yang dibawa ke kota besar di luar DIY, untuk dijual kembali dalam rangka persiapan hari raya kurban.
"Setiap tahun ada ribuan hewan yang dibawa keluar daerah seperti Jakarta," kata dia.
Ia mengemukakan, mutasi ke luar daerah ini tidak mengurangi populasi lokal karena pihaknya terus melakukan upaya ensimani buatan," katanya.
Krisna mengatakan populasi hewan di Gunung Kidul cukup tinggi. Adapun populasi sapi sekitar 140 ribu ekor, kambing 165 ribu ekor.
"Tingkat konsumsi daging di Gunung Kidul rendah, namum sapinya paling banyak dikirimkan ke luar daerah," katanya.
Ia mengatakan sapi yang berasal dari Gunung Kidul memiliki beberapa keunggulan di antaranya jauh dari penyakit cacing hati. Menurutnya, hal itu terjadi karena kering hijauan makanan ternak tidak begitu basah.
"Pakan kering untuk berisiko menderita penyakit hati, sangat kecil kemungkinannya," kata dia.
Dari pantauan di Pasar Hewan Siyonoharjo, Playen, Gunung Kidul dipadati pedagang hewan kurban dari luar daerah seperti Yogyakarta, Jakarta serta Bandung.
"Sudah beberapa kali pasaran banyak pedagang luar daerah datang ke sini," kata salah satu pedagang hewan Sugeng saat ditemui di Siyonoharjo.
Krisna di Gunung Kidul, Senin, mengatakan setiap tahun ada ribuan ekor sapi dan kambing yang dibawa ke kota besar di luar DIY, untuk dijual kembali dalam rangka persiapan hari raya kurban.
"Setiap tahun ada ribuan hewan yang dibawa keluar daerah seperti Jakarta," kata dia.
Ia mengemukakan, mutasi ke luar daerah ini tidak mengurangi populasi lokal karena pihaknya terus melakukan upaya ensimani buatan," katanya.
Krisna mengatakan populasi hewan di Gunung Kidul cukup tinggi. Adapun populasi sapi sekitar 140 ribu ekor, kambing 165 ribu ekor.
"Tingkat konsumsi daging di Gunung Kidul rendah, namum sapinya paling banyak dikirimkan ke luar daerah," katanya.
Ia mengatakan sapi yang berasal dari Gunung Kidul memiliki beberapa keunggulan di antaranya jauh dari penyakit cacing hati. Menurutnya, hal itu terjadi karena kering hijauan makanan ternak tidak begitu basah.
"Pakan kering untuk berisiko menderita penyakit hati, sangat kecil kemungkinannya," kata dia.
Dari pantauan di Pasar Hewan Siyonoharjo, Playen, Gunung Kidul dipadati pedagang hewan kurban dari luar daerah seperti Yogyakarta, Jakarta serta Bandung.
"Sudah beberapa kali pasaran banyak pedagang luar daerah datang ke sini," kata salah satu pedagang hewan Sugeng saat ditemui di Siyonoharjo.
Pewarta: Sutarmi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015
Tags: