Guguran lava Gunung Karangetang menjangkau empat kali
7 September 2015 22:28 WIB
ilustrasi Gunung api Karangetang mengeluarkan awan panas di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, Jumat (8/5/15). sejak erupsi terus menerus mulai dari tiga pekan lalu kampung Kora-Kora Kelurahan Bebali Kecamatan Siau Timur hancur dan sekitar 400 penduduk mengungsi ke tempat lebih aman. (ANTARA FOTO/Fiqman Sunandar) ()
Manado (ANTARA News) - Guguran lava pijar Gunung Karangetang di Kepulauan Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara menjangkau empat kali, kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang, Yudi Tatipang, Senin.
"Sering terjadi guguran lava ke kali Batuawang berjarak luncur sekitar 2.500 meter, Kahetang sekitar 2.250 meter, Keting sekitar 2.000 m. Sementara guguran lava dari puncak kawah utama sesekali terjadi ke kali Batang dengan jarak luncur 1.000 meter," kata Yudi di Manado.
Secara visual, kata dia, cuaca cerah, angin selatan lemah hingga sedang, tampak Gunung Karangetang berkabut dan sesekali tampak jelas.
Selanjutnya, asap kawah utama putih sedang setinggi 150 meter, sesekali terdengar suara gemuruh yang disertai asap putih hingga kelabu.
Selain itu, kata dia, dari sisi kegempaan pukul 06.00 hingga 12.00 WITA terekam lima kali letusan dengan amplitudo maksimum 51 milimeter dengan lama gempa 65 detik, 16 kali gempa tremor harmonik amplitudo maksimum 9-47 milimeter dengan lama gempa 90-750 detik.
Selain itu, kata dia, sempat terekam pula 51 kali gempa guguran dengan amplitudo maksimum 43 milimeter dengan lama gempa sekitar 30-70 detik
"Hingga kini status yang disandang Gunung Karangetang adalah siaga pada level III," katanya.
"Sering terjadi guguran lava ke kali Batuawang berjarak luncur sekitar 2.500 meter, Kahetang sekitar 2.250 meter, Keting sekitar 2.000 m. Sementara guguran lava dari puncak kawah utama sesekali terjadi ke kali Batang dengan jarak luncur 1.000 meter," kata Yudi di Manado.
Secara visual, kata dia, cuaca cerah, angin selatan lemah hingga sedang, tampak Gunung Karangetang berkabut dan sesekali tampak jelas.
Selanjutnya, asap kawah utama putih sedang setinggi 150 meter, sesekali terdengar suara gemuruh yang disertai asap putih hingga kelabu.
Selain itu, kata dia, dari sisi kegempaan pukul 06.00 hingga 12.00 WITA terekam lima kali letusan dengan amplitudo maksimum 51 milimeter dengan lama gempa 65 detik, 16 kali gempa tremor harmonik amplitudo maksimum 9-47 milimeter dengan lama gempa 90-750 detik.
Selain itu, kata dia, sempat terekam pula 51 kali gempa guguran dengan amplitudo maksimum 43 milimeter dengan lama gempa sekitar 30-70 detik
"Hingga kini status yang disandang Gunung Karangetang adalah siaga pada level III," katanya.
Pewarta: Karel A Polakitan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: