Jambi (ANTARA News) - Presiden RI Jokowi, dijadwalkan mengunjungi Jambi untuk memantau langsung kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di tiga kabupaten di provinsi itu yang menyebabkan kabut asap.

Penjabat Gubernur Jambi, Irman mengatakan, Presiden saat ini sebenarnya memfokuskan kunjungannya ke Sumatera Selatan, untuk meninjau pembangunan dan titik api yang berada di sana.

Namun karena titik api juga banyak di daerah perbatasan Jambi dan Sumsel, kemungkinan jadwal Presiden berubah dan akan mengunjungi Jambi.

"Memang kepastian jadinya belum ada, tapi karena melihat kondisi api dan asap di Sumsel sama banyaknya dengan di Jambi, bisa saja Presiden benar-benar jadi ke Jambi. Makanya kita tetap mempersiapkan kedatangan Presiden, terutama dari segi pengamanan," kata Irman usai rapat persiapan menyambut Presiden dan kordinasi Karhutla di Jambi, Minggu.

Untuk itu, Irman mengimbau kepada seluruh instansi terkait untuk mempersiapkan diri jika benar presiden jadi mengunjungi Jambi.

"Jadwal kedatangan presiden sebenarnya sudah ada, tapi memang mungkin saja pak Presiden tidak sempat datang ke sini," katanya.

Irman berharap kedatangan Presiden agar bisa dimanfaatkan untuk menunjukan keseriusan pemerintah Jambi dalam menangani kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Jika pun Presiden tidak jadi ke Jambi, kata Irman, rapat yang telah dilakukan ini juga memiliki banyak manfaat seperti menyempurnakan struktur Satgas Karhuta dan menyusun langkah-langkah lebih baik dalam pencegahan Karhutla.

Dalam rapat itu juga kata Irman, tetap dimaksimalkan untuk penanganan lebih lanjut titik api. Juga tetap menguatkan koordinasi bersama pihak Danrem, Kapolda, BPBD, BNPB dan jajaran pemerintahan.

Dalam rapat koordinasi itu, Danrem 042/ Gapu ditunjuk sebagai ketua operasional Satgas Karhutla sesuai saran dari pusat, dan untuk penanggungjawab masih tetap Pj Gubernur Jambi.