Jakarta (ANTARA News) - Polri akan memanfaatkan teknologi keantariksaan dan kedirgantaraan dari Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional untuk penegakan hukum termasuk memberantas jaringan teroris.
"Saya awam dengan Lapan, saya pikir hanya bikin peluru kendali dan roket saja. MoU ini jadi langkah baik bagi dua pihak untuk berdayakan apa yang bisa dilakukan Lapan baik untuk tugas Polri dalam pelayanan, penegakan hukum, dan tugas kemanusian," kata Kapolri Jendral (Pol) Badrodin Haiti usai menandatangani MoU dengan Lapan di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, banyak hal bisa dilakukan termasuk yang sudah berjalan terkait pemanfaatan data penginderaan jarak jauh yang memberikan informasi lalu lintas yang akurat di masa mudik lebaran. Harapannya terknologi ini juga dapat digunakan pemetaan daerah yang diawasi kepolisian, utamanya keberadaan jaringan terorisme Poso.
"Mereka ada di pegunungan, hutan, lokasi jauh dan luas, itu menjadi kesulitan kita. Kami harap Densus bisa bekerja sama dengan Lapan, bagaimana menggunakan sistem penginderaan jarak jauh untuk melacak keberadaan teroris," ujar Badrodin.
Ia berharap Lapan dapat mengembangkan teknologi antariksa dan kedirgantaraan seperti pesawat tanpa awak yang dilengkapi sensor khusus untuk mendeteksi keberadaan obyek di bawah rimbunnya pepohonan.
"Jika mereka ada di hutan pasti sulit dipotret dari udara. Tapi jika teknologi itu ditambah sensor mungkin bisa deteksi keberadaan sekitar 40 orang yang dicari," kata dia.
Keberadaan teroris di Poso, Badrodin mengatakan harus segera diberantas secara keseluruhan. Jika tidak mereka akan terus merekrut anggota baru dari dalam dan luar negeri, dan mereka akan selalu menjadi duri dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Apapun itu teknologi yang bisa digunakan, misalnya jika mereka pakai HT (Handly Talky) kira-kira bisa dideteksi tidak?" ujar dia.
Kemanfaatan dan keberdayaan harus ada dari teknologi yang dimiliki Lapan. Teknologi, menurut dia, terus berkembang begitu pula masyarakat, dunia kejahatan, terorisme, narkotika.
"Dan Polri harus bisa mengikuti perubahan itu termasuk dalam penggunaan teknologi antariksa dalam penegakan hukum dan mengungkap kejahatan," ujar dia.
Kepala Lapan Thomas Djamaluddin mengatakan MoU antara Lapan dan Polri akan memperkuat layanan yang bisa diberikan Lapan kepada Polri.
"Kami bisa pahami kebutuhan Polri dan juga akan informasikan kemampuan apa yang bisa dimanfaatkan oleh Polri. Dengan komunikasi maka akan semakin intens kami memberikan layanan terbaik kepada Polri," ujar dia.
Lapan, lanjutnya, juga telah memberikan layanan kepada Polres di luar Jawa yang membutuhkan komunikasi radio di era 1980-an. "Kami beri frekuensinya, ini memudahkan operasi-operasi Polri. Dan di 2014, kami juga diminta Polri untuk operasi khusus," ujar dia.
Kini, ia mengatakan Lapan bisa menawarkan data realtime dari pengamatan satelit, baik untuk tujuan operasional atau penindakan hukum.
Polri manfaatkan teknologi dari Lapan berantas teroris
4 September 2015 22:30 WIB
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Pewarta: Virna P
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015
Tags: