Jakarta (ANTARA News) - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengemukakan sejumlah saran untuk pemerintah terkait ekspor-impor.
Kadin menyarankan langkah mengurangi kandungan impor dan meningkatkan kandungan lokal (TKDN) dalam
pengembangan industri yang mempunyai ketergantungan tinggi pada
kandungan impor.
Selanjutnya, membangun dan memberdayakan industri yang memiliki
kemampuan ekspor tetapi lemah dalam permodalan dengan memberikan
dukungan pemerintah dan perbankan yang berupa subsidi bunga serta
memberikan stimulus fiskal.
Selain itu, mengurangi impor baik barang-barang konsumsi (terutama
barang mewah) maupun bahan mentah dan bahan penolong untuk industri dan
menggantikannya dengan meningkatkan bahan/produk dalam negeri dengan
melalui pengembangan industri substitusi.
"Kondisi ekspor saat ini sangat memprihatinkan karena pada paruh pertama tahun 2015 ini kinerja ekspor jatuh sampai 11,8 persen," kata Suryo Bambang Sulisto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Dia mengingatkan bahwa pada krisis finansial global tahun 2008-2009, nilai ekspor merosot sangat dalam karena kinerja industri lemah dan ekspor mayoritas berbasis bahan mentah yang mengalami penurunan harga di pasar dunia.
Ketua Kadin juga mengingatkan bahwa kegiatan ekspor adalah andalan perekonomian nasional karena dari kegiatan inilah cadangan devisa dikumpulkan karena semakin besar cadangan devisa yang dimiliki Indonesia maka dinilai semakin kuat pula posisi ekonomi RI.
"Tetapi di sisi lain kinerja impor juga menurun lebih drastis karena biaya impor meningkat yang disebabkan menurunnya nilai rupiah, sehingga memukul dunia industri. Banyak PHK karena perusahaan tidak dapat menyesuaikan biaya produksi yang maningkat pesat," katanya.
Ia menjelaskan, meskipun terjadi surplus pada neraca perdagangan di semester I 2015, hal itu bukan karena prestasi ekspor, melainkan lebih dikarenakan penurunan impor yang signifikan pada periode tersebut (15,1 persen).
Di sisi lain, ujar Suryo Bambang Sulisto, ekspor menurun 11,67 persen. Penurunan impor dan ekspor ini dinilai merupakan sinyal tanda bahaya bagi kinerja ekonomi eksternal Indonesia.
Saran Kadin terkait ekspor-impor
3 September 2015 08:03 WIB
Ketua Kadin Suryo Bambang Sulisto (ANTARA FOTO/Fanny Octavianus)
Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015
Tags: