12 warga Suriah tenggelam saat menuju Yunani
Ilustrasi. Peti jenazah pengungsi wanita berada di depan kursi kosong yang disediakan untuk Kanselir Jerman Angela Merkel dalam acara penguburan muslim di pemakaman Gatow, Berlin, Jerman, Selasa (16/6/15). Jenazah seorang wanita pengungsi dari Suriah yang tenggelam di perairan internasional pada Maret 2015 lalu di perbatasan eksternal Eropa, dibawa ke Berlin untuk dimakamkan oleh kelompok proyek "The Center for Political Beauty", sebagai bentuk protes terhadap kebijakan suaka Uni Eropa, bencana tenggelam di Mediterania dan praktek pemakaman tak manusiawi, menurut juru bicara mereka. (REUTERS/Fabrizio Bensch)
Foto itu memperlihatkan bayi laki-laki memakai kaos warna merah menyala dan celana pendek, terbaring dengan wajah tertelungkup di pantai terkenal sebagai tempat berselancar di dekat kota Bodrum, lapor Reuters.
Gambar kedua memperlihatkan seorang polisi berwajah muram, menggendong jasad bocah cilik itu.
Tanda perbincangan di media gaul "kiyiyaVuranInsanlink"-- "pantai penghanyut kemanusiaan", menjadi "trending topik" di Twitter setelah foto itu dengan cepat diunggah balik berulang-ulang.
Dua perahu mengangkut 23 orang telah bertolak secara terpisah dari kawasan Akyarlar di semenanjung Bodrum, kata petugas kelautan Turki.
Jumlah korban meninggal termasuk lima bocah dan seorang perempuan, sementara tujuh orang berhasil diselamatkan dan dua orang berhasil mencapai daratan karena memakai pelampung.
Petugas berharap bisa menemukan dan menyelamatkan dua orang lain yang belum ditemukan.
Televisi menayangkan jasad anak laki-laki memakai kaos merah dan celana biru yang tergeletak dengan wajah tertelungkup di pantai wisata yang terkenal.
Puluhan ribu warga Suriah melarikan diri dari perang yang mencabik negara mereka, menuju pesisir Aegea di Turki pada musim panas ini untuk naik perahu menuju Yunani yang menjadi pintu masuk mereka ke Uni Eropa.
Petugas mengatakan telah menyelamatkan hampir 100 orang dengan kapal Turki sepanjang malam ketika orang-orang itu berusaha mencapai Pulau Kos.
Badan bantuan memperkirakan dalam bulan lalu sekitar 2.000 orang dalam sehari menyeberangi laut menuju Yunani dengan perahu-perahu karet kecil.
Sebuah kapal pengangkut 1.800 pendatang dan pengungsi tiba di pelabuan Piraeus di dekat Atena pada Selasa malam, kata petugas pantai Yunani.
Ribuan orang kebanyakan berasal dari Afrika juga mencoba mencapai Eropa dengan naik kapal dari Libya menuju Italia.
Komisi Tinggi Urusan Pengungsi PBB (UNHCR) mengatakan, empat mayat berhasil diangkat dari tengah-tengah Laut Tengah pada Selasa dan 781 orang diselamatkan, kebanyakan asal Nigeria, Pantai Gading dan Senegal.
Sepanjang tahun ini terdapat lebih dari 2.500 orang meninggal dalam usaha mereka menyeberangi Laut Tengah, kata UNHCR.
(Uu.M007/B002)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015