Ryacudu memantau kondisi dan kelayakan persenjataan di tiga kesatuan TNI AD yang berada di wilayah Jakarta Timur itu, Rabu.
Ryacudu tiba di Markas Komando Kopassus TNI AD di Cijantung sekitar pukul 14.30 WIB mengenakan baju putih dan baret merah. Kehadiran dia langsung disambut Komandan Kopassus TNI AD, Mayor Jenderal TNI M Herindra, beserta staf.
Dipandu salah satu prajurit, Letnan Satu Denny Sopyan, Ryacudu memantau kondisi dan kelayakan alutsista yang dimiliki Korps Baret Merah itu. Antara lain truk angkut prajurit Isuzu NPS 71 L, OMC Casspir MK3, Caterpillar 3126E, dan Suzuki DRZ-400.
Saat melihat bom trailer, salah satu prajurit Kopassus TNI AD mengatakan, terkadang persenjataan ada yang macet. Ryacudu menegaskan, "Ngapain diperbaharui, langsung saja diganti."
Di Markas Komando Batalion Kaveleri 1/1 Kostrad, dia melihat tank 2A4 Leopard, tank FV101 Scorpion buatan Alvis Vehicle, Inggris, dan panser AMX-13 buatan Atelier de Construction d'Issy-les-Moulineaux, Prancis.
Dari sana dia meluncur ke Batalion Kaveleri 1/1 Kostrad untuk melihat tank dan panser yang tipenya sama dengan di kesatuan sebelumnya.
Diwacanakan Scorpion dan AMX-13 akan dihibahkan ke kesatuan yang lain, sehingga Batalion Kaveleri 1/1 Kostrad dipersenjatai 2A4 Leopard.
"Masih ada sebelas garasi lagi yang akan dibangun untuk tank Leopard. Rencananya akan dilakukan pada 2016," ujar Komandan Batalion Kaveleri 1/1 Kostrad, Mayor Kaveleri Andre.
Di Batalion Infantri Mekanis 201/Jaya Yudha, Ryacudu melihat panser Anoa 6x6.
Diwacanakan Scorpion dan AMX-13 akan dihibahkan ke kesatuan yang lain, sehingga Batalion Kaveleri 1/1 Kostrad dipersenjatai 2A4 Leopard.
"Masih ada sebelas garasi lagi yang akan dibangun untuk tank Leopard. Rencananya akan dilakukan pada 2016," ujar Komandan Batalion Kaveleri 1/1 Kostrad, Mayor Kaveleri Andre.
Di Batalion Infantri Mekanis 201/Jaya Yudha, Ryacudu melihat panser Anoa 6x6.
Dalam panser itu ternyata tidak memiliki alat komunikasi (radio), sehingga Ryacudu merencanakan akan membeli alat komunikasi buatan dalam negeri.