Jakarta (ANTARA News) - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan, Indonesia menargetkan penurunan emisi sampai 29 persen pada 2030.

"Dalam INDC kita sepakat pada angka 29 persen," kata Siti usai dialog mengenai perubahan iklim dan kesiapan Indonesia dalam menghadapi konferensi internasional mengenai perubahan iklim (UNFCCC) Di Jakarta, Rabu.

Intended Nationally Determined Contribution (INDC) atau kontribusi yang diniatkan dan ditetapkan secara nasional merupakan dokumen yang disusun terkait upaya dan keinginan pemerintah Indonesia terkait masalah perubahan iklim.

Dokumen ini nantinya akan dibawa dalam konferensi internasional mengenai perubahan iklim di Paris 30 November hingga 11 Desember mendatang.

Siti menjelaskan, 29 persen tersebut sudah dihitung dan merupakan angka relatif dari apa yang sedang dilakukan juga termasuk kebijakan dalam pembangunan.

Sektor-sektor yang dihitung termasuk diantaranya industri serta energi. Sementara Siti mengklaim untuk sektor kehutanan sudah berhasil menurunkan hingga 83-85 persen.

"Tentunya ada konsekuensi. Misalnya nanti kalau bikin jalan tol lewat hutan itu tidak boleh terbang pohon, buka tanah tapi bikin fly over," katanya.

Menurut dia, yang paling besar menyumbangkan emisi adalah pembangkit listrik terutama terkait batubara.

"Sektor yang paling besar mungkin justru di listrik, hampir semua negara bicara batubara sebagai penyebab utama. Tapi bulan depan kita sudah punya energi planning," tambah dia.

Sebelumnya Indonesia menargetkan penurunan emisi 26 persen pada 2020. Target tersebut naik tiga persen pada 2030.