DPR tegaskan tolak utang IMF
2 September 2015 12:50 WIB
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde ((kiri) melakukan pertemuan dengan Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan (kanan) saat kunjungan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (2/9). IMF mengharapkan peran aktif DPR dalam mendukung pertemuan antara Bank Dunia dengan IMF yang akan dilaksanakan pada 2018 di Bali. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR RI, Taufik Kurniawan menegaskan DPR RI menolak utang dari dana moneter internasional (IMF) apabila lembaga itu menawarkan hutang kepada Indonesia.
"Kami dalam posisi tidak dalam meminta atau mengharapkan bantuan apapun dari IMF dan kami tidak minta dukungan IMF dalam krisis," katanya di Gedung Nusantara III, Jakarta, Rabu.
Taufik mengatakan rencana pertemuan antara Pimpinan DPR RI dengan Direktur IMF Christine Lagarde pada Rabu (2/9) siang, tidak akan membicarakan hutang.
Selain itu menurut dia, Pimpinan DPR RI tidak akan meminta dana atau hutang dari IMF untuk mengatasi kondisi perekonomian saat ini.
"IMF juga bilang tidak akan menawarkan hutang ke Indonesia namun terkait pelaksanaan konferensi bersama antara Bank Indonesia dan IMF pada Rabu (2/9)," ujarnya.
Taufik mengatakan dalam pertemuan dengan Direktur IMF tersebut, Pimpinan DPR akan berdiskusi mengenai kondisi ekonomi global.
Menurut dia, DPR akan memberikan pandangannya mengenai situasi kekinian termasuk menurunnya nilai tukar rupiah.
"IMF memiliki kedekatan dengan Perserikatan Bangsa Bangsa dan pemerintah Amerika Serikat. Kami akan menanyakan sampai kapan AD jalankan perannya yang dominan dalam perekonomian global," katanya.
Dia menjelaskan negara-negara berkembang di dunia yang tidak terkait langsung dengan AS terganggu perekonomiannya, pasca kebijakan ekonomi yang dikeluarkan AS.
Selain itu menurut dia, perang harga minyak dunia yang menyebabkan turunnya harga minyak membuat kondisi dilematis serta merugikan negara-negara di dunia.
"Negara-negara yang bergantung dengan stabilitas harga minyak dunia dirugikan," ujarnya.
"Kami dalam posisi tidak dalam meminta atau mengharapkan bantuan apapun dari IMF dan kami tidak minta dukungan IMF dalam krisis," katanya di Gedung Nusantara III, Jakarta, Rabu.
Taufik mengatakan rencana pertemuan antara Pimpinan DPR RI dengan Direktur IMF Christine Lagarde pada Rabu (2/9) siang, tidak akan membicarakan hutang.
Selain itu menurut dia, Pimpinan DPR RI tidak akan meminta dana atau hutang dari IMF untuk mengatasi kondisi perekonomian saat ini.
"IMF juga bilang tidak akan menawarkan hutang ke Indonesia namun terkait pelaksanaan konferensi bersama antara Bank Indonesia dan IMF pada Rabu (2/9)," ujarnya.
Taufik mengatakan dalam pertemuan dengan Direktur IMF tersebut, Pimpinan DPR akan berdiskusi mengenai kondisi ekonomi global.
Menurut dia, DPR akan memberikan pandangannya mengenai situasi kekinian termasuk menurunnya nilai tukar rupiah.
"IMF memiliki kedekatan dengan Perserikatan Bangsa Bangsa dan pemerintah Amerika Serikat. Kami akan menanyakan sampai kapan AD jalankan perannya yang dominan dalam perekonomian global," katanya.
Dia menjelaskan negara-negara berkembang di dunia yang tidak terkait langsung dengan AS terganggu perekonomiannya, pasca kebijakan ekonomi yang dikeluarkan AS.
Selain itu menurut dia, perang harga minyak dunia yang menyebabkan turunnya harga minyak membuat kondisi dilematis serta merugikan negara-negara di dunia.
"Negara-negara yang bergantung dengan stabilitas harga minyak dunia dirugikan," ujarnya.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015
Tags: