Harga minyak melonjak setelah produksi AS lebih rendah
1 September 2015 06:36 WIB
Ilustrasi. Penambang tradisional menuang minyak mentah meggunakan timba besi di Desa Hargomulyo, Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Jatim, Minggu (29/12). Jumlah sumur yang diproduksikan rata-rata 180 sumur per hari dengan hasil 10 drum per sumur, dimana hasil produksi tersebut selain disetor ke Pertamina Cepu, Jateng, juga masih ada sekitar 30 persen yang disuling kemudian dijual dalam bentuk solar secara bebas. (ANTARA FOTO Aguk Sudarmojo)
New York (ANTARA News) - Harga minyak melonjak lebih tinggi pada Senin (Selasa pagi WIB), setelah pemerintah AS menurunkan estimasi produksi dalam negeri dan OPEC mengatakan pihaknya "siap berbicara" kepada para produsen tentang harga rendah multi-tahun.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate untuk pengiriman Oktober, melonjak 3,98 dolar AS (8,8 persen) menjadi ditutup pada 49,20 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, kenaikan sesi ketiga berturut-turut, lapor AFP.
Di London, minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober berakhir pada 54,15 dolar AS per barel, naik 4,10 dolar AS (8,2 persen) dari tingkat penutupan Jumat lalu.
Selama kenaikan tiga sesi terakhir WTI telah membukukan keuntungan 27,5 persen dan Brent 25,52 persen.
Harga minyak dibuka lebih rendah pada Senin, tetapi kemudian menarik diri dari wilayah negatif setelah Departemen Energi AS mengatakan bahwa produksi dalam negeri pada Juni mencapai 9,3 juta barel per hari, sekitar 100.000 barel lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.
Perkiraan bulanan untuk periode Januari hingga Mei direvisi lebih rendah sebanyak 130.000 barel per hari.
Produksi AS telah berjalan pada tingkat rekor sejak awal tahun, sehingga memperburuk situasi kelebihan pasokan global.
Juga meningkatkan harga pernyataan kartel minyak OPEC yang mengatakan bahwa berlanjutnya tekanan pada harga "tetap menjadi kekhawatiran" untuk grup.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang menghasilkan sekitar 40 persen dari produksi minyak mentah global, mengaitkan tekanan harga terhadap produksi yang lebih tinggi dan spekulasi pasar.
"Tak perlu dikatakan, OPEC, seperti biasa, akan terus melakukan semua dalam kekuasaannya untuk menciptakan lingkungan kondusif yang tepat untuk pasar minyak guna mencapai keseimbangan dengan harga yang adil dan wajar," kata OPEC dalam laporan bulanannya.
"Sebagai organisasi telah menekankan pada banyak kesempatan, siap berdiri untuk berbicara dengan semua produsen-produsen lain. Tetapi ini harus pada tingkat pemain lapangan. OPEC akan melindungi kepentingannya sendiri."
Para analis meragukan apakah OPEC bersedia mengurangi produksinya.
"Pedagang minyak tampak membaca ini sebagai janji untuk mengendalikan produksi, atau setidaknya, untuk menghindari membiarkan produksi lebih tinggi. Yang akan menopang harga -- jika berjalan," kata Paul Ausick dari 24/7 Wall St, yang menambahkan: "Warna kami skeptis."
Produksi minyak mentah OPEC naik sebesar 108.000 barel menjadi 32,32 juta barel per hari pada Agustus, Bloomberg News melaporkan pada Senin, mencatat bahwa itu jauh di atas batas resmi kartel 30 juta barel per hari.
Ausick mengatakan bahwa tampaknya kepemimpinan OPEC "setuju untuk menerima pengganggu mimbar atas nama para anggota yang terpukul paling keras, mengetahui bahwa setiap indikasi kartel siap untuk membangkitkan harga (cenderung menyiratkan) menurunkan produksi minyak mentah akan memberikan dampak positif."
(Uu.A026)
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate untuk pengiriman Oktober, melonjak 3,98 dolar AS (8,8 persen) menjadi ditutup pada 49,20 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, kenaikan sesi ketiga berturut-turut, lapor AFP.
Di London, minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober berakhir pada 54,15 dolar AS per barel, naik 4,10 dolar AS (8,2 persen) dari tingkat penutupan Jumat lalu.
Selama kenaikan tiga sesi terakhir WTI telah membukukan keuntungan 27,5 persen dan Brent 25,52 persen.
Harga minyak dibuka lebih rendah pada Senin, tetapi kemudian menarik diri dari wilayah negatif setelah Departemen Energi AS mengatakan bahwa produksi dalam negeri pada Juni mencapai 9,3 juta barel per hari, sekitar 100.000 barel lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.
Perkiraan bulanan untuk periode Januari hingga Mei direvisi lebih rendah sebanyak 130.000 barel per hari.
Produksi AS telah berjalan pada tingkat rekor sejak awal tahun, sehingga memperburuk situasi kelebihan pasokan global.
Juga meningkatkan harga pernyataan kartel minyak OPEC yang mengatakan bahwa berlanjutnya tekanan pada harga "tetap menjadi kekhawatiran" untuk grup.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang menghasilkan sekitar 40 persen dari produksi minyak mentah global, mengaitkan tekanan harga terhadap produksi yang lebih tinggi dan spekulasi pasar.
"Tak perlu dikatakan, OPEC, seperti biasa, akan terus melakukan semua dalam kekuasaannya untuk menciptakan lingkungan kondusif yang tepat untuk pasar minyak guna mencapai keseimbangan dengan harga yang adil dan wajar," kata OPEC dalam laporan bulanannya.
"Sebagai organisasi telah menekankan pada banyak kesempatan, siap berdiri untuk berbicara dengan semua produsen-produsen lain. Tetapi ini harus pada tingkat pemain lapangan. OPEC akan melindungi kepentingannya sendiri."
Para analis meragukan apakah OPEC bersedia mengurangi produksinya.
"Pedagang minyak tampak membaca ini sebagai janji untuk mengendalikan produksi, atau setidaknya, untuk menghindari membiarkan produksi lebih tinggi. Yang akan menopang harga -- jika berjalan," kata Paul Ausick dari 24/7 Wall St, yang menambahkan: "Warna kami skeptis."
Produksi minyak mentah OPEC naik sebesar 108.000 barel menjadi 32,32 juta barel per hari pada Agustus, Bloomberg News melaporkan pada Senin, mencatat bahwa itu jauh di atas batas resmi kartel 30 juta barel per hari.
Ausick mengatakan bahwa tampaknya kepemimpinan OPEC "setuju untuk menerima pengganggu mimbar atas nama para anggota yang terpukul paling keras, mengetahui bahwa setiap indikasi kartel siap untuk membangkitkan harga (cenderung menyiratkan) menurunkan produksi minyak mentah akan memberikan dampak positif."
(Uu.A026)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015
Tags: