Jakarta (ANTARA News) - Aktor Indra Birowo, yang selama ini identik peran komedi, menjajal kemampuannya bekerja di balik layar dengan menyutradarai "Lily Bunga Terakhirku".
Film thriller psikologi yang jauh dari kesan kocak itu menuturkan kisah percintaan kelam seorang pemilik toko bunga psikopat dengan seorang pelacur.
"Dari dulu, sejak mulai memperhatikan film, saya memang senang nonton film yang 'sakit'," kata Indra usai pemutaran perdana "Lily Bunga Terakhirku" di Jakarta, Senin.
Salah satu film yang dia sebut "sakit" adalah film Prancis "Water Drops on Burning Rock".
"Lily Bunga Terakhirku" bercerita tentang Tura (Baim Wong), pria psikopat pemilik toko bunga, dengan pelacur kelas atas bernama Lily (Salvita Decorte) yang ingin keluar dari profesinya.
Tura bermasa lalu kelam. Dia hidup sebatang kara setelah melihat ibunya diperkosa lalu dibunuh. Sejak kejadian itu dia berusaha membasmi para pemerkosa dengan caranya sendiri.
Gayung bersambut
Keinginan menjadi sutradara telah lama ada dalam benak Indra. Saat di bangku kuliah, pria yang pernah memproduksi film pendek "Cahaya Gelap" itu bercita-cita ingin menyutradarai film layar lebar.
Gayung bersambut saat rekannya Putrama Tuta, produser eksekutif film, mengajak Indra membuat "Lily Bunga Terakhirku".
Selanjutnya Indra ingin berkarya tanpa batas genre film meski thriller psikologi merupakan genre kesukaannya.
Pencinta film fiksi ilmiah itu suatu saat ingin menyutradarai film epik yang megah, rumit dan dapat dikenal orang, seperti Lord of The Ring.
Indra Birowo tuturkan kisah kelam di "Lily Bunga Terakhirku"
31 Agustus 2015 16:54 WIB
Indra Birowo saat menyutradarai film thriller psikologi "Lily Bunga Terakhirku" (2015). (Lily Bunga Terakhirku)
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015
Tags: