Menteri ESDM optimistis wujudkan proyek 35.000 MW
Ilustrasi. Menteri ESDM Sudirman Said (tengah) didampingi Dirut PLN Sofyan Basir (kedua kiri), Sekjen Kementerian ESDM Teguh Pamudji (kiri) dan Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman (kedua kanan) menyampaikan keterangan terkait penerbitan peraturan menteri percepatan pembangunan listrik 35 gigawatt di Jakarta, Selasa (13/1). Kementerian ESDM membentuk Unit Pelaksana Program Pembangunan Ketenagalistrikan Nasional (UP3KN) sebagai project management office guna merealisasikan penyediaan listrik 35 GW dalam kurun waktu lima tahun. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
"Dari segi persiapan proyek rasanya kami cukup optimistis, begitu pun pembiayaan, saya belum melihat ada kendala sampai hari ini," ujar dia di Jakarta, Minggu.
Ia optimistis lantaran minimal 10.000 MW akan terkontrak pengembang listrik swasta (Independent Power Producer/IPP) melalui penandatanganan kerja sama jual beli power kepada PLN.
Selain itu, tutur dia, sebagian pembangkit listrik yang sudah dioperasikan akan diekspansi, misalnya Cirebon, Tanjung Jati serta Cilacap.
Dalam waktu dekat Cirebon akan segera dibangun 1.000 MW, kata dia, Sumsel 2x650 MW juga akan siap untuk groundbreaking serta Cilacap juga sedang diatur jadwalnya agar berjalan dengan baik.
Sudirman menuturkan saat ini sudah 20 persen konstruksi terbangun, baik pembangkit maupun transmisi sehingga sisa 7.000 MW untuk tahun ini. Selain itu sekitar 4.000 MW akan selesai karena lebih dari 70 persen sisa-sisa proyek (Fast Track Program/ FTP) I tingkat penyelesaiannya sudah di atas 80 persen.
"Ini yang membuat saya optimistis, saya kira kalau itu ngglinding, jalan, itu akan mendorong persiapan-persiapan proyek lainnya, itu situasi di lapangan yang membuat saya yakin itu bisa diteruskan," tutur dia.
Bulan-bulan ke depan, tutur dia, groundbreaking dan (power purchase agreement/PPA) akan banyak dilakukan.
Selain itu, Menteri ESDM mengatakan dalam mewujudkan proyek listrik 35.000 MW, pemerintah belajar dan menganalisa kendala dalam program listrik FTP I dan FTP II.
Solusi dari beberapa kendala, ujar dia, diantaranya mendelegasikan PLN dalam negosiasi harga dan dapat langsung memutuskan berdasar Permen ESDM 3/2015 yang mencantumkan plafon harga tertinggi yang bisa menjadi pegangan PLN.
Ia mengatakan pemerintah akan terus maju mewujudkan target tersebut.
"Presiden sudah mengatakan, target tidak akan diturunkan tapi tugas para menteri semuanya mencari solusi supaya target itu tercapai," kata Sudirman.
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015