Disiapkan klinik kesehatan kloter buat jamaah
30 Agustus 2015 11:28 WIB
Sejumlah paramedis di Balai Pengibatan Haji Indonesia (BPHI) sedang melakukan simulasi mengatasi pasien yang mengalami gagal jantung di Makkah, Sabtu (29/8). (ANTARA News/Risbiani Fardaniah)
Makkah (ANTARA News) - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) menyiapkan klinik kesehatan kloter (kelompok terbang) pada sejumlah pemondokan untuk melakukan pertolongan pertama pada calon haji Indonesia yang sakit.
"Untuk mengantisipasi jamaah yang sakit, kami menyiapkan klinik satelit kloter di pemondokan, terutama di hotel yang jamaahnya banyak," kata Kepala Seksi Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 1436H/2015M Thafsin Alfarizi, di Makkah, Minggu.
Klinik tersebut ada di beberapa gedung pusat pemondokan jamaah haji, yang berada di sektor 6, 7, dan 8.
"Jadi jamaah dari kloter berapa pun bisa berobat ke sana, petugas kesehatan kloter siap membantu," kata Thafsin.
Bila sakit yang diderita jamaah cukup berat dan tidak bisa ditangani klinik, lanjut dia, petugas medis akan membawa pasien ke Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) yang sarananya lebih lengkap dibanding klinik. BPHI memiliki fasilitas kesehatan mulai dari ruang gawat darurat, perawatan intensif, ruang rawat inap dengan kapasitas 159 tempat tidur, ruang perawatan jiwa, serta total tenaga medis mencapai 91 orang.
Pada simulasi penanganan pasien rujukan dari klinik, Sabtu, BPHI terlihat menangani sejumlah pasien yang stroke, kena serangan jantung, sampai pada penanganan jamaah yang kesehatan jiwanya terganggu.
"Kami memiliki dua psikiater di sini," kata Tafsin. Untuk pasien yang memerlukan perawatan dan tindakan yang lebih besar seperti operasi, pihaknya akan membawa pasien tersebut ke rumah sakit rujukan di Arab Saudi, seperi Rumah Sakit King Faisal dan Rumah Sakit King Abdul Aziz.
"Ada enam rumah sakit rujukan di Arab Saudi untuk jamaah yang sakit," katanya.
"Untuk mengantisipasi jamaah yang sakit, kami menyiapkan klinik satelit kloter di pemondokan, terutama di hotel yang jamaahnya banyak," kata Kepala Seksi Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 1436H/2015M Thafsin Alfarizi, di Makkah, Minggu.
Klinik tersebut ada di beberapa gedung pusat pemondokan jamaah haji, yang berada di sektor 6, 7, dan 8.
"Jadi jamaah dari kloter berapa pun bisa berobat ke sana, petugas kesehatan kloter siap membantu," kata Thafsin.
Bila sakit yang diderita jamaah cukup berat dan tidak bisa ditangani klinik, lanjut dia, petugas medis akan membawa pasien ke Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) yang sarananya lebih lengkap dibanding klinik. BPHI memiliki fasilitas kesehatan mulai dari ruang gawat darurat, perawatan intensif, ruang rawat inap dengan kapasitas 159 tempat tidur, ruang perawatan jiwa, serta total tenaga medis mencapai 91 orang.
Pada simulasi penanganan pasien rujukan dari klinik, Sabtu, BPHI terlihat menangani sejumlah pasien yang stroke, kena serangan jantung, sampai pada penanganan jamaah yang kesehatan jiwanya terganggu.
"Kami memiliki dua psikiater di sini," kata Tafsin. Untuk pasien yang memerlukan perawatan dan tindakan yang lebih besar seperti operasi, pihaknya akan membawa pasien tersebut ke rumah sakit rujukan di Arab Saudi, seperi Rumah Sakit King Faisal dan Rumah Sakit King Abdul Aziz.
"Ada enam rumah sakit rujukan di Arab Saudi untuk jamaah yang sakit," katanya.
Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015
Tags: