Kuala Lumpur (ANTARA News) - Polisi Malaysia telah meningkatkan pengamanan ketika ribuan pemrotes mulai berkumpul di Ibu Kota Malaysia, Kuala Lumpur, pada Sabtu (29/8) untuk menggelar unjuk rasa.
Demonstrasi tersebut, yang diselenggarakan oleh Koalisi buat Pemilihan Umum yang Adil dan Bersih, direncanakan berlangsung selama dua hari mulai Sabtu siang. Polisi menyatakan pertemuan terbuka itu tidak sah dan tindakan akan dilakukan terhadap para penyelenggaranya.
Pemerintah Malaysia telah melarang rakyat mengenakan pakaian berwarna kuning yang berisi tulisan "Bersih 4" --nama pertemuan terbuka tersebut-- dan semua jejaring yang menyiarkan laporan yang bisa merusak keamanan, dan ketenangan masyarakat akan dipantau oleh pihak berwenang.
Lima tuntutan telah didaftar oleh pemrotes --yaitu pemilihan umum yang bebas dan adil, pemerintah yang transparan, hak untuk berdemonstrasi, diperkuatnya sistem parlementer dan diselamatkan ekonomi nasional.
Sebagian pemrotes menyerukan pengunduran diri Perdana Menteri Najib Razak, yang menghadapi tekanan yang berpangkal dari dugaan penggelapan dana, kata Xinhua, Minggu pagi. Wall Street Journal sebelumnya melaporkan sebanyak 700 juta dolar yang berkaitan dengan 1MDB, perusahaan penanam modal milik negara yang dirundung utang, telah dialihkan ke dalam rekening pribadi Najib.
Namun Najib membantah bahwa ia mengambil "dana masyarakat buat kepentingan pribadi".
Mahathir Mohammad, perdana menteri paling lama di negeri itu dan mantan mentor Najib, secara terbuka telah menyeru Najib agar meletakkan jabatan. Sementara itu, Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC) belum lama ini mengatakan di dalam satu pernyataan bahwa dana tersebut, yang didepositokan ke dalam rekening Najib, datang dari donor dan bukan dari 1MDB.
Mahathir dan istrinya, Siti Hasmah Mohd Ali, melakukan kunjungan mengejutkan ke Daratan Merdeka, tempat demonstrasi diselenggarakan. Ketika ditanya mengapa ia datang ke tempat protes tersebut, mantan perdana menteri Malaysia itu mengatakan ia "cuma ingin melihat".
Menurut laporan kantor berita nasional Malaysia, Bernama, Najib menggambarkan para penyelenggara dan peserta pertemuan terbuka Bersih 4 sebagai "orang yang dangkal dan buruk" dalam patriotisme mereka.
(Uu.C003)
Pengamanan di Kuala Lumpur diperketat karena demonstrasi
30 Agustus 2015 08:24 WIB
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. (REUTERS/Olivia Harris)
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015
Tags: