27 jenasah korban kecelakaan Trigana belum teridentifikasi
27 Agustus 2015 14:27 WIB
Dokumentasi kerabat Teguh Warisman Sane, korban pesawat Trigana Air yang jatuh di Papua memegangi foto ketika jenazah tiba di kediamannya di Perumahan Kelapa Gading Permai Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Minggu (23/8). Teguh adalah salah seorang dari 4 karyawan PT. Pos Indonesia yang tewas pada kecelakaan tersebut dan sedianya akan membagikan dana Program Keluarga Harapan Sejahtera (PKHS) dengan membawa uang tunai Rp.6,5 miliar. (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)
Jayapura, Papua (ANTARA News) - Sebanyak 27 jenasah korban ATR 42-400 Trigana Air hingga kini belum berhasil diidentifikasi karena kesulitan bukti penunjang.
"Karena itulah tim DVI masih menunggu laporan informasi dari Jakarta tentang hasil pemeriksaan dna korban dan pendamping," kata Kepala Kedokteran dan Kesehatan Polda Papua, Komisaris Besar Polisi Ramond, di Jayapura, Kamis.
Dikatakan, tim Identifikasi Korban Bencana alias DVI sudah mengirim DNA pembanding milik keluarga korban yang nantinya dicocokkan dengan dna korban.
"Mudah-mudahan hasilnya cepat diketahui sehingga dapat diberitahukan ke keluarga korban yang no kontaknya sudah disimpan petugas," kata Ramond.
Diakui, identifikasi yang dilakukan dvi sudah selesai dilaksanakan dengan diumumkannya tiga nama korban sehingga yang teridentifikasi seluruhnya berjumlah 27 orang.
"Karena itulah tim DVI masih menunggu laporan informasi dari Jakarta tentang hasil pemeriksaan dna korban dan pendamping," kata Kepala Kedokteran dan Kesehatan Polda Papua, Komisaris Besar Polisi Ramond, di Jayapura, Kamis.
Dikatakan, tim Identifikasi Korban Bencana alias DVI sudah mengirim DNA pembanding milik keluarga korban yang nantinya dicocokkan dengan dna korban.
"Mudah-mudahan hasilnya cepat diketahui sehingga dapat diberitahukan ke keluarga korban yang no kontaknya sudah disimpan petugas," kata Ramond.
Diakui, identifikasi yang dilakukan dvi sudah selesai dilaksanakan dengan diumumkannya tiga nama korban sehingga yang teridentifikasi seluruhnya berjumlah 27 orang.
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015
Tags: