Menperin apresiasi pengusaha industri metal berinovasi
25 Agustus 2015 20:26 WIB
Kunker Menperin di Jawa Timur Menteri Perindustrian Saleh Husin didampingi Direktur Utama PT Wiharta Prametal Adi Wijaya Komarjono memperhatikan produk wiremesh PT Wiharta Prametal di Gresik, Jawa Timur, 24 Agustus 2015. (kemenperin.go.id)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Saleh Husin mengapresiasi industri metal dalam negeri yang terus mengembangkan produksi, karena inovasi terbukti mampu memperkuat daya saing dan diterima konsumen.
"Pelaku industri metal kita gesit merespon kebutuhan pasar, baik pasar korporat maupun konsumen retail. Mereka berinovasi dalam teknologi produksi dan menambah item produk," kata Menperin Saleh Husin di Gresik, Jawa Timur, kemarin.
Menteri Perindustrian berada di Gresik untuk mengunjungi pabrik milik PT Wiharta Prametal. Produk perusahaan ini mengalir ke proyek konstruksi bangunan tinggi hingga perumahan, demikian dalam siaran persnya yang diterima, Selasa.
Sementara itu, Direktur Utama Wiharta, Adi Wijaya merinci produk metal yang dihasilkan yaitu kuda-kuda baja ringan, genteng metal, railing tangga, pintu metal, kusen alumunium dan pipa stainless steel.
"Kami juga membuat begel yang dipakai untuk siku-siku besi pengecoran. Dengan memakai mesin, kontraktor menghemat waktu dari sebelumnya satu bulan jika dengan cara manual, menjadi hanya dua hari," ujarnya.
Menperin Saleh Husin mengapresiasi perusahaan ini karena melakukan inovasi sehingga lebih produktif, diterima konsumen, mampu bersaing. "Apalagi Wiharta akan ekspansi memproduksi pelat metal. Artinya mereka siap bersaing dan harus kita dukung untuk penguatan industri dalam negeri," ujarnya.
Pemerintah, katanya, juga telah mewajibkan instansi dan kementerian menggunakan produk dalam negeri dalam proyek pengadaan barang dan jasa. Hal ini diharapkan memperkuat industri nasional termasuk produsen metal.
Sebelumnya, pada hari yang sama, Menperin meresmikan pabrik semen senilai Rp 11 triliun di Tuban milik PT Holcim Indonesia Tbk. Pabrik itu terdiri dari dua unit produksi berkapasitas total 3,4 juta ton per tahun.
"Pelaku industri metal kita gesit merespon kebutuhan pasar, baik pasar korporat maupun konsumen retail. Mereka berinovasi dalam teknologi produksi dan menambah item produk," kata Menperin Saleh Husin di Gresik, Jawa Timur, kemarin.
Menteri Perindustrian berada di Gresik untuk mengunjungi pabrik milik PT Wiharta Prametal. Produk perusahaan ini mengalir ke proyek konstruksi bangunan tinggi hingga perumahan, demikian dalam siaran persnya yang diterima, Selasa.
Sementara itu, Direktur Utama Wiharta, Adi Wijaya merinci produk metal yang dihasilkan yaitu kuda-kuda baja ringan, genteng metal, railing tangga, pintu metal, kusen alumunium dan pipa stainless steel.
"Kami juga membuat begel yang dipakai untuk siku-siku besi pengecoran. Dengan memakai mesin, kontraktor menghemat waktu dari sebelumnya satu bulan jika dengan cara manual, menjadi hanya dua hari," ujarnya.
Menperin Saleh Husin mengapresiasi perusahaan ini karena melakukan inovasi sehingga lebih produktif, diterima konsumen, mampu bersaing. "Apalagi Wiharta akan ekspansi memproduksi pelat metal. Artinya mereka siap bersaing dan harus kita dukung untuk penguatan industri dalam negeri," ujarnya.
Pemerintah, katanya, juga telah mewajibkan instansi dan kementerian menggunakan produk dalam negeri dalam proyek pengadaan barang dan jasa. Hal ini diharapkan memperkuat industri nasional termasuk produsen metal.
Sebelumnya, pada hari yang sama, Menperin meresmikan pabrik semen senilai Rp 11 triliun di Tuban milik PT Holcim Indonesia Tbk. Pabrik itu terdiri dari dua unit produksi berkapasitas total 3,4 juta ton per tahun.
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015
Tags: