Pemprov DKI fokus selesaikan masalah banjir Kampung Pulo
25 Agustus 2015 15:59 WIB
Foto aerial kawasan pemukiman padat yang berhasil dibongkar di bantaran Sungai Ciliwung, kawasan Kampung Pulo, Jakarta Timur. Sekitar 500 bangunan di kawasan tersebut berhasil dirobohkan untuk normalisasi sungai dan selanjutnya akan dipasang sheet pile atau dinding turap sepanjang 1,9 kilometer. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan saat ini fokus menyelesaikan permasalahan banjir yang kerap melanda kawasan Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur.
"Relokasi warga Kampung Pulo sudah kita lakukan. Selanjutnya, kita akan melakukan normalisasi Kali Ciliwung supaya daerah itu bebas dari banjir," kata Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa.
Dalam program normalisasi Kali Ciliwung, menurut dia, Pemprov DKI akan melakukan pelebaran kali serta membuat jalan inspeksi di lokasi yang sebelumnya pernah menjadi hunian warga.
"Karena target kami adalah membuat kawasan Kampung Pulo tidak dilanda banjir lagi. Jadi, kami akan melebarkan sungai, membuat jalan inspeksi dan juga waduk," ujar Basuki.
Selain itu, dia menuturkan Pemprov DKI juga berencana membangun rumah susun di lahan bekas permukiman warga di Kampung Pulo. Namun, pembangunannya baru dilakukan apabila relokasi warga sudah dilakukan secara keseluruhan.
"Yang pasti, sekarang kita harus pastikan, baik di sisi kanan maupun kiri Sungai Ciliwung itu sudah tidak ada bangunan lagi. Setelah itu, barulah kita bisa lakukan normalisasi, kemudian membangun rumah susun dan lain-lain," tutur Basuki.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan setelah merelokasi warga, Balai Besar Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) akan melakukan normalisasi Sungai Ciliwung, mengingat semula lebar sungai mencapai 20 hingga 50 meter, namun saat ini hanya tersisa 3 hingga 5 meter saja.
"Bangunan-bangunan kuno yang ada di kawasan Kampung Pulo, seperti bangunan dengan arsitektur Belanda kuno itu akan tetap kita jaga. Bahkan mungkin bisa saja dijadikan tempat wisata. Nanti tinggal kita lengkapi dengan angkutan khusus wisata di Sungai Ciliwung," ungkap Basuki.
"Relokasi warga Kampung Pulo sudah kita lakukan. Selanjutnya, kita akan melakukan normalisasi Kali Ciliwung supaya daerah itu bebas dari banjir," kata Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa.
Dalam program normalisasi Kali Ciliwung, menurut dia, Pemprov DKI akan melakukan pelebaran kali serta membuat jalan inspeksi di lokasi yang sebelumnya pernah menjadi hunian warga.
"Karena target kami adalah membuat kawasan Kampung Pulo tidak dilanda banjir lagi. Jadi, kami akan melebarkan sungai, membuat jalan inspeksi dan juga waduk," ujar Basuki.
Selain itu, dia menuturkan Pemprov DKI juga berencana membangun rumah susun di lahan bekas permukiman warga di Kampung Pulo. Namun, pembangunannya baru dilakukan apabila relokasi warga sudah dilakukan secara keseluruhan.
"Yang pasti, sekarang kita harus pastikan, baik di sisi kanan maupun kiri Sungai Ciliwung itu sudah tidak ada bangunan lagi. Setelah itu, barulah kita bisa lakukan normalisasi, kemudian membangun rumah susun dan lain-lain," tutur Basuki.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan setelah merelokasi warga, Balai Besar Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) akan melakukan normalisasi Sungai Ciliwung, mengingat semula lebar sungai mencapai 20 hingga 50 meter, namun saat ini hanya tersisa 3 hingga 5 meter saja.
"Bangunan-bangunan kuno yang ada di kawasan Kampung Pulo, seperti bangunan dengan arsitektur Belanda kuno itu akan tetap kita jaga. Bahkan mungkin bisa saja dijadikan tempat wisata. Nanti tinggal kita lengkapi dengan angkutan khusus wisata di Sungai Ciliwung," ungkap Basuki.
Pewarta: Cornea Khairany
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015
Tags: