Jakarta (ANTARA News) - PT Pelabuhan Indonesia II berencana membangun terminal khusus penumpang di Ancol Timur sebagai realisasi dari standar pelayanan minimum yang akan dikeluarkan oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.

Dirut PT Pelindo II RJ Lino dalam seminar nasional yang bertajuk "Sinkonisasi Pengaturan di Sektor Pelabuhan dalam Rangka Meningkatkan Daya Saing Indonesia di Dunia Internasional" di Jakarta, Senin mengatakan nantinya terminal penumpang di Ancol Timur, sementara Tanjung Priok dikhususkan untuk terminal barang.

"Kita sedang menyiapkan terminal penumpang di Ancol Timur, jadi masuknya tidak melalui pelabuhan (Tanjung Priok), terpisah jadi penumpang masuknya lewat Ancol," ucapnya.

Dia mengatakan pembangunan tersebut dimulai awal 2016, dan saat ini tengah dibuat rancangannya agar bisa ditambatkan kapal pesiar internasional.

Lino mengatakan kedalaman di Ancol Timur sekitar 12 meter dan pengerjaannya diperkirakan memakan waktu 2,5 tahun.

Namun, Lino belum menyebutkan kebutuhan investasi pembangunan terminal khusus penumpang tersebut. Sementara menunggu realisasi terminal baru tersebut, di Terminal Tanjung Priok akan dipasang garbarata.

"Supaya ada pemisah antara barang dan penumpang," imbuhnya.

Tidak tertutup kemungkinan, lanjut dia, akan dibuat apartemen dan kantor di atas terminal penumpang Ancol Timur agar bisa mendatangkan pendapatan tambahan.

"Tanah di Ancol kan sangat mahal, jadi kita rencanakan lantai bawah terminal kedatangan keberangkatan, tetapi lantai atas apartemen dan kantor. Jadi, tanahnya bisa dioptimalkan," tuturnya.

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan sebelumnya mengatakan akan menertibkan kembali standar pelayanan minimum (SPM) di terminal-terminal agar implentasi kualitas pelayanan lebih terlihat.