Tangerang (ANTARA News) - Melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang mencapai Rp13.924 akan berdampak pada meningkatnya biaya produksi produk otomotif di Indonesia.

"Jika bicara mengenai nilai tukar atau melemahnya rupiah artinya berdampak pada biaya produksi," kata Rahmat Samulo selaku Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor di Tangerang, Banten, Sabtu.

Kendati berdampak pada kenaikan biaya produksi namun pihak produsen tidak bisa sembarangan menaikkan harga jual kendaraan kepada masyarakat.

Rahmat Samulo menjelaskan pihak perusahaan akan melakukan analisa untuk mengetahui kenaikan biaya produksi yang masih mampu ditanggung oleh perusahaan kemudian merencanakan kenaikan harga secara bertahap.

"Kemungkinan untuk naik harga akan tetap ada namun akan dilakukan setelah adanya analisa mengenai besaran biaya yang akan kami tanggung kemudian kami akan naikan harga secara bertahap," kata Rahmat Samulo.

Analisa untuk menghitung biaya yang masih ditanggung perusahaan sangat penting supaya harga jual tidak naik secara cepat dan mengganggu daya beli masyarakat.

"Analisa tersebut memperhitungkan daya beli masyarakat. Karena jika harganya naik akan berdampak pada kemampuan orang untuk beli kendaraan," katanya.