Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan bangsa Indonesia menjadi sebuah bangsa yang hebat dan kuat di mancanegara karena kebhinekaan atau keragaman suku dan budaya yang ada di Tanah Air.

"Bangsa (Indonesia) ini kuat karena kita berbeda-beda," kata Jusuf Kalla saat membuka Kongres ke-42 Paguyuban Pasundan yang digelar di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, Jumat.

Menurut Wapres, ia teringat sewaktu akan pergi ke Aceh di masa lampau ada duta besar negara Irak yang ingin turut serta.

Saat Wapres bertanya mengapa sang dubes ingin ikut serta, Dubes Irak itu mengemukakan ingin menyampaikan kepada masyarakat Aceh agar mereka tidak menjadi orang Arab, tetapi jadi orang Indonesia.

Ketika ditanyakan mengapa, sang dubes mengatakan hal itu karena di negara-negara yang berbahasa Arab memiliki bahasa dan kultur yang sama, tetapi malah terdiri atas belasan negara dan satu sama lain ada yang saling bertikai.

Namun, lanjut sang dubes, di Indonesia yang memiliki ratusan bahasa dan kultur yang berbeda-beda, bangsa Indonesia merupakan negara yang bersatu.

"Jadilah bangsa Indonesia yang baik ini, jangan jadi seperti kita (bangsa di kawasan Arab) ini," kata Wapres menirukan dubes tersebut.

Terkait dengan Pasundan, Jusuf Kalla menyatakan bahwa hubungan antara orang Sunda dan Bugis sangat erat karena sewaktu era kolonial, banyak pejuang Bugis yang dibuang Belanda ke Jawa Barat.

Sedangkan saat Sulawesi Selatan mengalami kekacauan pada masa revolusi kemerdekaan, pasukan Siliwangi yang membantu mengatasinya.

"Hubungan-hubungan seperti itu yang membuat kita sebagai bangsa yang bersatu," tuturnya.

Wapres juga mengaku kagum kepada Paguyuban Pasundan yang berusia 102 tahun, karena ormas di tengah masyarakat yang mampu bertahan lama dinilai mampu mengembangkan sumber daya manusianya dengan pendidikan.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyatakan, sebagai organisasi yang telah berusia 102 tahun, Paguyuban Pasundan telah berkiprah di banyak bidang pendidikan sosial hukum hingga bidang pemberdayaan perempuan.

Sedangkan Ketua Umum Paguyuban Pasundan Prof HM Didi Turmudzi mengatakan, Kongres ke-42 Paguyuban Pasundan diikuti sebanyak 500 peserta, dengan persidangan dimulai di Pangandaran, 28-30 Agustus 2015.

"Kami berkenan Bapak Jusuf Kalla menjadi Anggota Kehormatan Paguyuban Pasundan," tutur Didi Turmudzi.

Dalam acara tersebut, Jusuf Kalla juga diberikan batik khas Paguyuban Pasundan sebagai tanda menjadi Anggota Kehormatan.