Polisi arahkan keluarga dengar hasil identifikasi korban
20 Agustus 2015 10:46 WIB
Petugas SAR gabungan menurunkan jenazah korban kecelakaan pesawat Trigana Air dari mobil setibanya di RSUD Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Rabu (19/8). (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Jayapura (ANTARA News) - Aparat kepolisian mengarahkan sejumlah keluarga korban Trigana Air untuk mendengar mekanisme hasil identifikasi empat jenazah korban yang dibawa ke RS Bhayangkara pada Selasa (19/8).
keluarga pada Kamis diarahkan ke gedung tongkonan untuk mendengarkan mekanisme perolehan hasil pemeriksaan dan identifikasi empat jenazah korban yang dikirim ke RS Bhayangkara, Rabu (19/8).
Dalam ruangan, aparat kepolisian menjelaskan bahwa setelah identifikasi maka akan dilanjutkan dengan pemeriksaan DNA dengan melibatkan keluarga korban.
Setelah diketahui maka keluarga akan dipanggil untuk menerima jenazah.
Penyerahan jenazah akan dilakukan dengan pihak keluarga, dan hasilnya diumumkan ke wartawan apabila diijinkan oleh keluarga.
Pemanggilan keluarga setelah 25 jenazah tiba di RS Bhayangkara Jayapura, Kamis siang.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Patrige mengatakan, penjagaan yang diterapkan di RS Bhayangkara kali ini telah sesuai dengan standar internasional untuk proses identifikasi korban.
keluarga pada Kamis diarahkan ke gedung tongkonan untuk mendengarkan mekanisme perolehan hasil pemeriksaan dan identifikasi empat jenazah korban yang dikirim ke RS Bhayangkara, Rabu (19/8).
Dalam ruangan, aparat kepolisian menjelaskan bahwa setelah identifikasi maka akan dilanjutkan dengan pemeriksaan DNA dengan melibatkan keluarga korban.
Setelah diketahui maka keluarga akan dipanggil untuk menerima jenazah.
Penyerahan jenazah akan dilakukan dengan pihak keluarga, dan hasilnya diumumkan ke wartawan apabila diijinkan oleh keluarga.
Pemanggilan keluarga setelah 25 jenazah tiba di RS Bhayangkara Jayapura, Kamis siang.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Patrige mengatakan, penjagaan yang diterapkan di RS Bhayangkara kali ini telah sesuai dengan standar internasional untuk proses identifikasi korban.
Pewarta: Musa Abubar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015
Tags: