Pekanbaru (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi 720 titik panas di sembilan provinsi di Pulau Sumatera, Kamis pagi.

"Sebaran titik panas masih terpusat di Sumsel dengan 317 titik panas. Selanjutnya di Jambi terdeteksi 247 titik panas," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin, di Pekanbaru.

Selain itu ada 21 titik panas di Lampung, empat di Sumatera Barat, 26 titik panas di Bangka Belitung, tujuh titik panas di Bengkulu, satu di Kepulauan Riau, dan tiga titik panas di Sumatera Utara.

Sementara di wilayah Provinsi Riau ada 94 titik panas yang tersebar di sembilan kabupaten.

"Terdapat sembilan Kabupaten di Riau menjadi penyumbang titik panas. Dua daerah penyumbang titik panas terbanyak adalah Indragiri Hulu dan Pelalawan dengan masing-masing 38 dan 24 titik panas," jelasnya.

Tujuh daerah penyumbang titik panas lainnya yakni Bengkalis (2), Meranti (1), Indragiri Hilir (11), Kampar (8), Kuantan Singingi (7), Rokan Hulu (2), dan Siak (1).

Sugarin menjelaskan saat ini kabut asap mulai menyelimuti Kota Pekanbaru dan Kabupaten Pelalawan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Riau menyatakan kabut asap yang menyelimuti Pekanbaru dan sekitarnya berasal dari dari provinsi tetangga.

"Asap yang menyelimuti Pekanbaru dan sejumlah daerah hari ini, bukan dari aktivitas kebakaran hutan dan lahan di Riau. Akan tetapi merupakan kiriman dari Jambi dan Sumsel," kata Kepala BPBD Provinsi Riau, Edwar Sanger.

Angin, ia melanjutkan, membawa asap kebakaran hutan dan lahan di kedua provinsi itu ke wilayah Provinsi Riau.

"Arah angin saat ini ke Tenggara, makanya kita terkena imbas dari karhutla. Kalau kabut asap kiriman ini, kita tidak bisa berbuat banyak karena bukan bersumber dari Riau," katanya.