Gerindra bantu tiga ambulans evakuasi korban Trigana
20 Agustus 2015 09:41 WIB
Petugas SAR gabungan memasukkan jenazah korban kecelakaan pesawat Trigana Air ke dalam pesawat untuk selanjutnya diberangkatkan menuju Bandara Sentani di Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Rabu (19/8/15). (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Jayapura (ANTARA News) - Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Papua membantu tiga unit ambulans untuk membantu evakuasi para korban jatuhnya pesawat Trigana PK-YRN dengan nomor penerbangan IL-267 di Distrik Oksob, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Ketua DPC Partai Gerindra Kota Jayapura Budi Dayani, di Jayapura, Kamis, mengatakan tiga unit mobil ambulans ini merupakan bentuk kepedulian kepada para keluarga korban.
"Kami stand by di Base Ops Lanud Jayapura sesuai arahan dari Basarnas, jadi masih menunggu perintah selanjutnya," katanya.
Tiga unit ambulans ini akan terus berada di Base Ops Lanud Jayapura sampai proses evakuasi para korban.
"Kami sudah menunggu di Base Ops Lanud sejak pukul 07.00 WIT dan siap berada di sini hingga proses evakuasi selesai," ujarnya.
Dia menuturkan selain tiga unit ambulans, Gerindra juga membagikan sarung tangan dan masker mulut bagi para personel tim SAR gabungan.
"Persediaan masker dan sarung tangan sudah habis dibagikan, rencananya kami akan membeli lagi," katanya lagi.
Dia menambahkan Gerindra menyampaikan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas musibah yang menimpa pesawat Trigana PK-YRN dengan nomor penerbangan IL-267 tersebut.
Sebelunya, sebanyak 25 jenzah korban pesawat Trigana yang jatuh di Pegunungan Bintang pada Minggu (16/8), tiba di Bandara Udara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Kamis.
Sebanyak 25 korban itu diterbangkan secara terpisah dari Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang dengan menggunakan pesawat Twin Otter milik Trigana Air dengan nomor lambung PK RYU dan helikopter MI 17 milik TNI AD.
Pesawat Twin Otter milik Trigana Air dengan nomor lambung PK RYU pertama tiba di Bandara Udara Sentani, Kabupaten Jayapura dan langsung parkir di Base Ops Lanud Sentani dengan membawa 15 korban di dalam kantong jenazah.
Sekitar tiga menit kemudian, helikopter MI 17 milik TNI AD, mendarat dengan mengangkut 10 korban.
Ketua DPC Partai Gerindra Kota Jayapura Budi Dayani, di Jayapura, Kamis, mengatakan tiga unit mobil ambulans ini merupakan bentuk kepedulian kepada para keluarga korban.
"Kami stand by di Base Ops Lanud Jayapura sesuai arahan dari Basarnas, jadi masih menunggu perintah selanjutnya," katanya.
Tiga unit ambulans ini akan terus berada di Base Ops Lanud Jayapura sampai proses evakuasi para korban.
"Kami sudah menunggu di Base Ops Lanud sejak pukul 07.00 WIT dan siap berada di sini hingga proses evakuasi selesai," ujarnya.
Dia menuturkan selain tiga unit ambulans, Gerindra juga membagikan sarung tangan dan masker mulut bagi para personel tim SAR gabungan.
"Persediaan masker dan sarung tangan sudah habis dibagikan, rencananya kami akan membeli lagi," katanya lagi.
Dia menambahkan Gerindra menyampaikan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas musibah yang menimpa pesawat Trigana PK-YRN dengan nomor penerbangan IL-267 tersebut.
Sebelunya, sebanyak 25 jenzah korban pesawat Trigana yang jatuh di Pegunungan Bintang pada Minggu (16/8), tiba di Bandara Udara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Kamis.
Sebanyak 25 korban itu diterbangkan secara terpisah dari Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang dengan menggunakan pesawat Twin Otter milik Trigana Air dengan nomor lambung PK RYU dan helikopter MI 17 milik TNI AD.
Pesawat Twin Otter milik Trigana Air dengan nomor lambung PK RYU pertama tiba di Bandara Udara Sentani, Kabupaten Jayapura dan langsung parkir di Base Ops Lanud Sentani dengan membawa 15 korban di dalam kantong jenazah.
Sekitar tiga menit kemudian, helikopter MI 17 milik TNI AD, mendarat dengan mengangkut 10 korban.
Pewarta: Hendrina Dian +Kandipi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015
Tags: