"Itu termasuk ancaman nyata. Bahkan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, sekitar dua minggu lalu juga telah merekrut ahli-ahli teknologi informasi profesional untuk dijadikan pasukan siber," ujar Ryacudu, di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu.
Dia katakan, serangan siber ini harus dipahami dan dicegah. Karena itu dia setuju dengan rencana pembentukan Badan Siber Nasional yang digaungkan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan periode 2014-2015, Tedjo Purdijatno.
Bahkan, Kementerian Pertahanan sudah mempersiapkan peralatan terkait pertahanan maya. "Termasuk juga mencari ahli-ahli teknologi informasi," tuturnya.
Dia juga setuju jika nantinya Badan Siber Nasional itu berada di bawah presiden. "Nantinya bisa seperti itu. Amerika Serikat juga melakukan hal yang sama," ujarnya.
Wacana pembentukan Badan Siber Nasional pertama kali digaungkan Purdijatno pada awal Maret 2015.
Hal ini berkaca dari fakta sejumlah dokumen yang didapatkan mantan kontraktor badan intelijen Amerika Serikat (AS), Edward Snowden.