Bandung (ANTARA News) - Macan kumbang (Panthera pardus melas) liar dari hutan Kabupaten Ciamis, mendapatkan perawatan khusus di Taman Satwa Cikembulan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, karena kondisinya masih memprihatinkan dengan terdapat luka dan stres.

"Masih belum stabil, masih ada stres, tapi sudah mulai mau makan minum," kata Manager Taman Satwa Cikembulan, Rudy Arifin, melalui telepon seluler, Rabu.

Ia mengatakan, Macan kumbang hitam jantan itu sudah dikarantinakan berikut mendapatkan pengawasan dari petugas dan dokter hewan Taman Satwa Cikembulan.

"Sekarang sedang dikarantina berikut diberi vitamin, antibiotik," katanya.

Macan kumbang tersebut diserahkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah III Ciamis kepada pengelola Konservasi Taman Satwa Cikembulan, Kecamatan Kadungora, Selasa (18/8).

Rudy mengatakan, kondisi Macan Kumbang saat tiba Taman Satwa Cikembulan sudah cukup memperihatinkan dengan luka dibeberapa bagian kepala dan tubuh lainnya.

Selain itu macan itu dehidrasi berat karena diduga selama beberapa hari setelah ditangkap warga tidak minum.

Ia mengungkapkan, penanganan awal terhadap macan liar itu dengan memasukan di tempat khusus tanpa bertemu manusia agar tidak stres.

Terkait batas waktu karantina, kata Rudy, tidak dapat ditentukan, pengelola Taman Satwa Cikembulan akan fokus pada proses penyembuhan sakit yang dideritanya.

"Sampai kapan proses karantinanya, belum tahu, yang jelas saat ini kita ingin sembuh dulu," katanya.

Sebelumnya, Macan Kumbang tersebut masuk perangkap yang dipasang warga di kaki Gunung Sawal, Desa Cikupa, Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis, Selasa (11/8) malam.

Penangkapan hewan lindung tersebut karena dianggap warga meresahkan dengan banyaknya hewan ternak milik warga dimakan hewan buas.