IHSG Rabu ditutup lanjutkan pelemahan 26,23 poin
19 Agustus 2015 17:06 WIB
Dokumentasi karyawan mengamati pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (18/2/15). Saat itu IHSG ditutup menguat 52,95 point atau 0,99 persen pada level 5.390,45 setelah sebelumnya sempat menyentuh level 5.415,38. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Jakarta, 19/8 (Antara) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu ditutup melanjutkan pelemahan sebesar 26,23 poin seiring kekhawatiran pemodal terhadap kenaikan suku bunga the Fed.
IHSG BEI ditutup melemah 26,23 poin atau 0,58 persen menjadi 4.484,24. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 5,18 poin (0,68 persen) menjadi 756,39.
"Minimnya sentimen positif membuat psikologis pelaku pasar kembali melakukan aksi jual sehingga IHSG BEI kembali mengalami koreksi," ujar analis dari Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, di Jakarta, Rabu.
Ia menambahkan pelaku pasar juga masih dibayangi sentimen kenaikan suku bunga AS (Fed fund rate), kalangan analis memproyeksikan the Fed akan menaikkan suku bunganya pada September mendatang.
"Kamis (20/8) dini hari nanti, the Fed akan merilis hasil rapat dewan penyusun kebijakan moneter The Fed atau Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC). Jika hasil FOMC memberi pandangan suku bunga naik, maka potensi IHSG BEI kembali tertekan cukup terbuka," katanya.
Menurut dia, naiknya suku bunga the Fed akan mendorong dana investasi dari negara berkembang, termasuk Indonesia berpindah ke Amerika Serikat karena investor memandang imbal hasil investasi di AS lebih menarik.
Kendati demikian, lanjut dia, sentimen yang dapat menahan pemodal asing keluar dari pasar Indonesia yakni kinerja pemerintah dalam menyerap anggaran belanja modal dan barang dalam rangka mendorong pembangunan infrastruktur.
"Investor berharap, eksekusi proyek infrastruktur dapat lebih cepat sehingga dapat menopang perekonomian yang akhirnya mendorong kinerja emiten," katanya.
Tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 186.045 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 2,82 miliar lembar saham senilai Rp2,84 triliun. Sebanyak 110 saham bergerak naik, 177 saham bergerak turun, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan sebanyak 79 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 307,12 poin (1,31 persen) ke level 23.167,85, indeks Nikkei turun 331,84 poin (1,61 persen) ke level 20.222,63, dan indeks Straits Times melemah 3,12 poin (0,17 persen) ke posisi 3.045,96.
IHSG BEI ditutup melemah 26,23 poin atau 0,58 persen menjadi 4.484,24. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 5,18 poin (0,68 persen) menjadi 756,39.
"Minimnya sentimen positif membuat psikologis pelaku pasar kembali melakukan aksi jual sehingga IHSG BEI kembali mengalami koreksi," ujar analis dari Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, di Jakarta, Rabu.
Ia menambahkan pelaku pasar juga masih dibayangi sentimen kenaikan suku bunga AS (Fed fund rate), kalangan analis memproyeksikan the Fed akan menaikkan suku bunganya pada September mendatang.
"Kamis (20/8) dini hari nanti, the Fed akan merilis hasil rapat dewan penyusun kebijakan moneter The Fed atau Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC). Jika hasil FOMC memberi pandangan suku bunga naik, maka potensi IHSG BEI kembali tertekan cukup terbuka," katanya.
Menurut dia, naiknya suku bunga the Fed akan mendorong dana investasi dari negara berkembang, termasuk Indonesia berpindah ke Amerika Serikat karena investor memandang imbal hasil investasi di AS lebih menarik.
Kendati demikian, lanjut dia, sentimen yang dapat menahan pemodal asing keluar dari pasar Indonesia yakni kinerja pemerintah dalam menyerap anggaran belanja modal dan barang dalam rangka mendorong pembangunan infrastruktur.
"Investor berharap, eksekusi proyek infrastruktur dapat lebih cepat sehingga dapat menopang perekonomian yang akhirnya mendorong kinerja emiten," katanya.
Tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 186.045 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 2,82 miliar lembar saham senilai Rp2,84 triliun. Sebanyak 110 saham bergerak naik, 177 saham bergerak turun, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan sebanyak 79 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 307,12 poin (1,31 persen) ke level 23.167,85, indeks Nikkei turun 331,84 poin (1,61 persen) ke level 20.222,63, dan indeks Straits Times melemah 3,12 poin (0,17 persen) ke posisi 3.045,96.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015
Tags: