Isak tangis keluarga korban sambut enam jenazah di Oksibil
19 Agustus 2015 13:48 WIB
Keluarga korban kecelakaan pesawat Trigana Air PK-YRN Matius menunggu perkembangan kabar terkini di crisis center kompleks Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa (18/8). Tim SAR gabungan dan masyarakat pada Selasa 18 Agustus 2015 pukul 12.42 WIT telah menemukan 54 jenazah korban kecelakaan pesawat Trigana Air PK-YRN di Kampung Oksob, Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Jayapura (ANTARA News) - Isak tangis keluarga korban, Rabu (19/8) menyambut kedatangan enam jenazah korban jatuhnya pesawat Trigana di Oksob, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Wartawan Antara dari Oksibil, melaporkan, ratusan warga nampak histeris menyambut kedatangan keenam jenazah yang tiba sekitar pukul 15.05 WIT dan langsung dibawa ke RSUD Oksibil.
Polda Papua sudah mendirikan posko DVI guna menerima laporan keluarga korban.
Kapolres Pegunungan Bintang, Akbp Yunus Wally kepada Antara, Rabu, mengakui, saat ini sudah 12 jenasah yang dievakuasi dari lokasi dengan berjalan kaki.
Cuaca tidak memungkinkan untuk dilakukan evakuasi lewat udara akibat kabut tebal yang masih menyelimuti kawasan itu.
Bahkan di Oksibil sendiri cuaca juga tidak bersahabat, kata Akbp Wally.
Dengan berhasil dievakuasinya ke 12 orang, berarti masih 42 jenasah yang belum dievakuasi.
Wartawan Antara dari Oksibil, melaporkan, ratusan warga nampak histeris menyambut kedatangan keenam jenazah yang tiba sekitar pukul 15.05 WIT dan langsung dibawa ke RSUD Oksibil.
Polda Papua sudah mendirikan posko DVI guna menerima laporan keluarga korban.
Kapolres Pegunungan Bintang, Akbp Yunus Wally kepada Antara, Rabu, mengakui, saat ini sudah 12 jenasah yang dievakuasi dari lokasi dengan berjalan kaki.
Cuaca tidak memungkinkan untuk dilakukan evakuasi lewat udara akibat kabut tebal yang masih menyelimuti kawasan itu.
Bahkan di Oksibil sendiri cuaca juga tidak bersahabat, kata Akbp Wally.
Dengan berhasil dievakuasinya ke 12 orang, berarti masih 42 jenasah yang belum dievakuasi.
Pewarta: Evarukdiijati
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015
Tags: