Jakarta (ANTARA News) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan
saat ini teks Al Quran tidak hanya dalam bentuk lembaran kertas, namun
terdapat pada alat digital.
“Ada ustadz kalau baca Al- Qur’an
tidak pegang mushaf tapi pegang smartphone, tentu bagaimana teks itu
terpantau, juga pada terjemahan digitalnya. Keduanya harus terus
dipantau,” kata Menag pada pembukaan Musyawarah Kerja Nasional
(Mukernas) Ulama Al-qur’an di Bandung, Selasa (18/08) malam.
Menurut
Menag, Lajnah Pentashihan Al-Quran sebagai bagian dari Kemenag harus
siap menghadapi perubahan di era globalisasi ini. “Lajnah Pentashihan
Al-Qur’an harus mengikuti perkembangan teknologi informasi,” tuturnya.
Menag
mengungkapkan dirinya pernah melihat percetakan Al-Quran di kota
Madinah yang juga mencetak terjemahan Al-Quran beberapa negara termasuk
Indonesia. "Terjemahan kita terakhir tahun 1990, perlu dilihat kembali
dari sisi konteks masih relevankah dengan perkembangan saat ini, karena
bahasa itu terus berkembang," kata Menag seperti dikutip dari laman kemenag.go.id
Hadir pada kegiatan
bertema “Implementasi revolusi mental dengan pendekatan Al-Qur’an” ini,
Mantan Menag Quraish Shihab dan Said Aqil Husin Al Munawar, Kabalitbang
dan Diklat Kemenag Abdurrahman Mas’ud serta para ulama Al-Qur’an dari
berbagai provinsi.
Menag minta teks dan terjemah Al Quran digital dipantau terus
19 Agustus 2015 11:38 WIB
Warga membaca Alquran digital menggunakan telepon seluler di Masjid Raya Makassar, Sulawesi Tenggara, Kamis (18/6/15).(ANTARA FOTO/Ekho Ardiyanto)
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015
Tags: