Tim DVI berhasil identifikasi 48 sampel DNA korban pesawat Trigana
19 Agustus 2015 10:50 WIB
Menunggu Evakuasi Korban Trigana Air Keluarga korban kecelakaan pesawat Trigana Air PK-YRN menunggu di crisis center kompleks Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa (18/8). Tim SAR gabungan dan masyarakat pada hari Selasa 18 Agustus 2015 pukul 12.42 WIT telah menemukan lokasi kecelakaan pesawat Trigana Air PK-YRN serta 54 jenazah korban di Kampung Oksob, Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. (ANTARA FOTO/Andika Wahyu) ()
Jayapura (ANTARA News) - Tim DVI Polda Papua telah berhasil mengidentifikasi 48 sampel DNA korban pesawat Trigana PK-YRN dengan nomor penerbangan IL-257 yang jatuh di Kampung Atenok, Distrik Oksob, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Ketua Tim DVI Polda Papua dr. Ramon Amiman, di Jayapura, Rabu, mengatakan ke-48 sampel DNA ini diambil di Jayapura oleh petugas posko di Rumah Sakit Bhayangkara.
"Petugas kami di Oksibil juga sudah melakukan identifikasi 21 sampel DNA sehingga nantinya akan dicocokkan dengan sampel di Jayapura," katanya.
Menurut Ramon, persiapan baik tempat maupun tenaga sudah siap, namun di Oksibil belum memungkinkan untuk dilakukan evakuasi.
"Nantinya jenazah dari lokasi jatuhnya pesawat akan dibawa ke Oksibil untuk dilakukan pemeriksaan dan selanjutnya akan diturunkan ke Jayapura," ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa ia telah menyiapkan tim dokter yang terdiri dari dua ahli forensik, enam dokter umum, satu ahli DNA, dua dokter gigi forensik dan paramedis.
"Sedangkan untuk posko tim identifikasi, satu dibangun di bandara dan satu lainnya di Rumah Sakit Bhayangkara," katanya lagi.
Dia menambahkan khusus untuk posko di Rumah Sakit Bhayangkara, dari 48 sampel DNA yang diambil, tinggal enam keluarga yang belum melaporkan diri.
"Keenam keluarga tersebut terdiri dari tiga penumpang dan tiga kru pesawat, dimana hingga kini masih belum ada yang melapor," ujarnya lagi.
Pesawat Trigana PK-YRN dengan nomor penerbangan IL-257 hilang kontak di sekitar wilayah Oksibil, Papua.
Pesawat hilang saat hendak menempuh rute Jayapura (DJJ)-Oksibil (OKS). Pesawat nahas itu lepas landas dari Bandara Sentani pukul 14.22 WIT, dengan estimasi tiba pada pukul 15.04 WIT.
Pukul 14.55 pesawat tersebut melakukan kontak dengan menara Oksibil, ternyata kontak tersebut merupakan kontak terakhir, setelah pada pukul 15.00 tidak ada jawaban dari pesawat tersebut.
Penumpang dalam pesawat tersebut berjumlah 49 orang ditambah dengan lima kru pesawat. Semua penumpang dinyatakan meninggal dunia.
Ketua Tim DVI Polda Papua dr. Ramon Amiman, di Jayapura, Rabu, mengatakan ke-48 sampel DNA ini diambil di Jayapura oleh petugas posko di Rumah Sakit Bhayangkara.
"Petugas kami di Oksibil juga sudah melakukan identifikasi 21 sampel DNA sehingga nantinya akan dicocokkan dengan sampel di Jayapura," katanya.
Menurut Ramon, persiapan baik tempat maupun tenaga sudah siap, namun di Oksibil belum memungkinkan untuk dilakukan evakuasi.
"Nantinya jenazah dari lokasi jatuhnya pesawat akan dibawa ke Oksibil untuk dilakukan pemeriksaan dan selanjutnya akan diturunkan ke Jayapura," ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa ia telah menyiapkan tim dokter yang terdiri dari dua ahli forensik, enam dokter umum, satu ahli DNA, dua dokter gigi forensik dan paramedis.
"Sedangkan untuk posko tim identifikasi, satu dibangun di bandara dan satu lainnya di Rumah Sakit Bhayangkara," katanya lagi.
Dia menambahkan khusus untuk posko di Rumah Sakit Bhayangkara, dari 48 sampel DNA yang diambil, tinggal enam keluarga yang belum melaporkan diri.
"Keenam keluarga tersebut terdiri dari tiga penumpang dan tiga kru pesawat, dimana hingga kini masih belum ada yang melapor," ujarnya lagi.
Pesawat Trigana PK-YRN dengan nomor penerbangan IL-257 hilang kontak di sekitar wilayah Oksibil, Papua.
Pesawat hilang saat hendak menempuh rute Jayapura (DJJ)-Oksibil (OKS). Pesawat nahas itu lepas landas dari Bandara Sentani pukul 14.22 WIT, dengan estimasi tiba pada pukul 15.04 WIT.
Pukul 14.55 pesawat tersebut melakukan kontak dengan menara Oksibil, ternyata kontak tersebut merupakan kontak terakhir, setelah pada pukul 15.00 tidak ada jawaban dari pesawat tersebut.
Penumpang dalam pesawat tersebut berjumlah 49 orang ditambah dengan lima kru pesawat. Semua penumpang dinyatakan meninggal dunia.
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015
Tags: