Jayapura, Papua (ANTARA News) - RS Bhayangkara Jayapura sementara mengupayakan kontak person untuk mendapatkan data evakuasi korban pesawat ATR Trigana Air.

"Selain kami mendapatkan data korban penumpang dari tim evakuasi korban yang dibentuk Trigana Air. Kami juga berupaya mendapatkan kontak person langsung dari tempat kejadian," kata Kabid Dokes Polda Papua, dr Ramon Amiman, di Jayapura, Selasa.

Menurut dia, hingga kini pihaknya masih mengupayakan kontak person yang bisa dihubungi untuk memberikan kejelasan terkait korban.

"Kontak person itu sangat diperlukan karena misalnya untuk pembanding DNA korban, maka perlu kami dapat nomor-nomor kontak yang langsung bisa dihubungi," ujarnya.

Tim evakuasi korban juga sudah siap untuk mengevakuasi korban yang dikirim dari Oksibil ke Jayapura.

RS Bhayangkara Jayapura mengirim tim evakuasi korban pesawat ATR Trigana Air ke Kabupaten Oksibil, Papua.

Sebelumnya, Amiman mengatakan pihaknya sudah mengirim tim evakuasi korban pesawat Trigana Air ke Oksibil. "Tadi pagi, Selasa, tim sudah berangkat ke Oksibil, ada enam orang yang sudah dikirim ke sana," katanya.

Tim ke Oksibil itu dipimpin satu orang ahli forensik dari Markas Besar Kepolisian Indonesia.

Selain tim ke Oksibil, lanjut dia, ada juga tim evakuasi yang bersiaga di Jayapura sebanyak tiga orang, untuk mengevakuasi korban.

Tim evakuasi di Jayapura sebanyak tiga orang yang berada di Jayapura, dipimpin oleh salah seorang ahli forensik dari Markas Besar Kepolisian Indonesia.

Pesawat ATR Trigana Air dilaporkan hilang kontak diduga menabrak Gunung Tangok Distrik Okbape Kabupaten Pegunungan Bintang, Minggu (16/8).

Pesawat dengan pilot Kapten Hasanudin itu, membawa 49 orang penumpang dan lima kru.


Kotak hitam ATR bernomor registrasi IL 257 itu telah ditemukan.